
Home » EcoDefender » Ilmuwan Muda Papua
Penelitian adalah langkah yang sangat penting dalam perumusan kebijakan dan advokasi di berbagai sektor, serta program pengembangan masyarakat, khususnya di Tanah Papua. Namun, belum banyak kaum muda di Papua yang tertarik untuk mengkaji wilayahnya sendiri, padahal inisiatif ini amat berguna untuk masyarakat lokal dan proses pengambilan kebijakan pemerintah setempat.
Untuk menjawab kebutuhan itu, Econusa bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Papua Barat meluncurkan program Ilmuwan Muda Papua (IMP) pada tahun 2020 silam. Program ini berupaya mencetak mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta di Papua dan Papua Barat untuk menjadi periset andal dan melakukan penelitian tentang pembangunan berkelanjutan di Tanah Papua. Peran serta pemuda Papua diharapkan dapat menghasilkan riset yang kelak digunakan sebagai basis perumusan dan advokasi kebijakan, serta inovasi sumber daya yang mampu mempercepat tercapainya pembangunan berkelanjutan di Papua dan Papua Barat.
Dengan mengambil subtema Ekologi, Ekonomi, dan Sosial, program IMP terdiri dari lima rangkaian kegiatan utama, dimulai dari pendaftaran peserta, seleksi proposal, bootcamp untuk peserta yang lolos seleksi, penelitian, dan diakhiri dengan diseminasi hasil penelitian.
Tanah Papua memiliki kekayaan alam serta budaya yang begitu melimpah dan selalu menjadi identitas penting bagi masyarakat lokalnya. Untuk melestarikannya, diperlukan wawasan yang mendalam tentang serba-serbi pulau ini, terutama oleh kaum muda Papua sebagai generasi penerus. Oleh karena itu, pada tahun 2021 kompetisi penelitian Ilmuwan Muda Papua kembali hadir dengan tema Mengelola Sumber Daya Alam dan Budaya di Tanah Papua.
Selama bulan Agustus-Desember 2021, para mahasiswa asal Papua yang terpilih akan berkesempatan untuk mengikuti workshop dan bootcamp sebagai persiapan penelitian, dengan bimbingan para pakar, sampai dengan mempublikasikan hasil penelitian mereka.
Seleksi substansi dan presentasi dilakukan oleh Tim Panel yang beranggotakan Prof. Jatna Supriatna (Universitas Indonesia), Prof. Roni Bawole (Universitas Papua), Henderite Ohee (Universitas Cenderawasih), Prof. Charlie D. Heatubun dan Victor Kambu (Balitbangda Papua Barat) serta M. Farid (Yayasan EcoNusa). Di tahun 2021 ini total aplikasi penilitian yang dikirimkan sebanyak 104 dan terpilih 25 mahasiswa/i dari 5 universitas di Tanah Papua melalui seleksi yang ketat.
Pembangunan berkelanjutan di Papua adalah hal penting yang menjadi komitmen seluruh pihak, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan organisasi lingkungan. Tapi, yang terpenting tentunya adalah keterlibatan masyarakat lokal Papua dalam pengambilan keputusan dan melakukan pembangunan, termasuk generasi mudanya. Untuk mendukung partisipasi anak muda Papua, Yayasan EcoNusa mengadakan kompetisi penelitian Ilmuwan Muda Papua 2020 dengan tema Pembangunan Berkelanjutan di Tanah Papua.
Sebanyak 10 mahasiswa tingkat akhir dari Universitas Cenderawasih dan Universitas Papua dengan berbagai bidang penelitian pun terpilih. Mereka mendapatkan dukungan penuh dari Yayasan EcoNusa untuk melakukan penelitian mereka masing-masing, mulai dari mengikuti Bootcamp Peneliti Muda Tanah Papua, mendapatkan biaya penelitian, dibimbing oleh tim pakar, sampai akhirnya dapat mempublikasikan penelitian mereka.
Seleksi substansi dan presentasi dilakukan oleh Tim Panel yang beranggotakan Prof. Jatna Supriatna (Universitas Indonesia), Prof. Roni Bawole (Universitas Papua), Henderite Ohee (Universitas Cenderawasih), Prof. Charlie D. Heatubun dan Jimmy Oruw (Balitbangda Papua Barat) serta M. Farid (Yayasan EcoNusa). Di tahun 2020 total aplikasi penilitian yang dikirimkan sebanyak 86 dan terpilih 10 mahasiswa/i dari universitas di Tanah Papua melalui seleksi yang ketat.
Rumah EcoNusa
Jl. Maluku No.35, RT.6/RW.5, Gondangdia.
Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10350