Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Tentang Kami

Nature | Culture | Conservation

Yayasan Ekosistem Nusantara Berkelanjutan (EcoNusa Foundation) didirikan sebagai organisasi nirlaba pada 21 Juli 2017 dan berbasis di Jakarta. Tujuan utama kami adalah untuk mempromosikan pengelolaan yang berkelanjutan dan adil dari sumber daya alam yang kaya di wilayah timur Indonesia. Kami melakukan beragam upaya untuk mencapai tujuan tersebut sambil memperkuat inisiatif lokal dan internasional meskipun ancaman selalu menghadang di wilayah tersebut.

Menghubungkan semua pemangku kepentingan

EcoNusa terus mendorong pengembangan dan peningkatan kapasitas kelompok masyarakat madani, sambil mengembangkan strategi-strategi yang relevan dan fasilitasi upaya advokasi, kampanye, komunikasi, dan pelibatan pemangku kepentingan. Dengan upaya kolaboratif Ini, kami juga memperkenalkan nilai-nilai kedaulatan dalam pengelolaan dan konservasi sumber daya alam kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk para pembuat kebijakan di tingkat regional dan nasional.

Menjunjung tinggi nilai kedaulatan dan keberlanjutan

Untuk menjunjung tinggi nilai kedaulatan dan keberlanjutan, kami mengedepankan praktik-praktik terbaik seputar perlindungan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip yang adil melalui tindakan nyata bersama dengan masyarakat setempat. Kami juga memastikan bahwa pembangunan dan pemberdayaan masyarakat lokal dapat memberi manfaat yang besar kepada masyarakat adat dan sumber-sumber penghidupan mereka.

Visi

Kedaulatan masyarakat untuk pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Misi

Memperluas jaringan dan meningkatkan kapasitas mitra LSM lokal dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Mempromosikan pembelajaran dan praktek-praktek terbaik yang dilakukan LSM lokal dan masyarakat ke tingkat nasional dan internasional tentang pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Mengorganisir kaum muda khususnya di kawasan perkotaan untuk mendukung gerakan kedaulatan pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Memfasilitasi pemangku kepentingan dalam pengelolaan SDA yang berkeadilan dan berkelanjutan di wilayah timur Indonesia.
Memperkuat kapasitas organisasi EcoNusa sebagai organisasi perubahan yang efektif dan akuntabel untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi atau mandat-mandatnya.

Nilai - Nilai Organisasi

Tim EcoNusa

KEADILAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN

Kami berupaya untuk mendorong kesetaraan, keadilan sosial terhadap kelompok miskin dan terpinggirkan serta keadilan lingkungan.

KESETARAAN

Kami meyakini nilai-nilai kesetaraan yang dimiliki tiap orang dan pentingnya menghargai serta menghormati masing-masing individu; kami tahu bahwa perubahan terjadi pada setiap orang. Kami menyadari bahwa upaya yang kami lakukan perlu mencerminkan dan mempromosikan penghargaan terhadap isu gender dan keberagaman.

TRANSFORMASI

Kami meyakini adanya aksi mendesak, inovasi, dan pentingnya transformasi di dunia maupun organisasi kami sendiri.

AKUNTABILITAS

Kami memegang teguh kewajiban dalam perwujudan etika dan pertanggungjawaban atas tindakan kami, seraya mempertahankan integritas kinerja dan menyuarakan hal serupa pada lembaga publik. Pendekatan yang digerakkan atas tujuan dan berfokus pada hasil membuat kami bertanggungjawab atas tindakan dan dapat diandalkan. Kami percaya bahwa orang lain juga harus bertanggungjawab atas tindakannya.

INTEGRITAS

Kami bertanggung jawab terhadap masyarakat dan mitra yang kami layani dengan baik dan secara terbuka membagikan hasil kerja, cerita dan pelajaran kami.

KEUNGGULAN

Kami menantang diri untuk memaksimalkan pembelajaran dan kinerja dengan memanfaatkan semangat untuk menciptakan perubahan.

INKLUSIVITAS

Kami terbuka untuk semua orang dan menerima keberagaman. Kami yakin bahwa semua orang dapat memberikan kontribusi, terlepas dari perbedaan yang terlihat atau tidak. Kami tahu bahwa dengan merangkul perbedaan, secara aktif menyertakan beragam pendapat, dan bersolidaritas bersama, kami dapat menyelesaikan permasalahan paling kompleks di dunia.

Zulfami

Ketua Badan Pengurus, Aktivis

Zulfahmi telah aktif di berbagai organisasi nirlaba sejak 1997. Pada tahun 2002 ia dan aktivis lainnya mendirikan Jaringan Penyelamatan Hutan Riau (Jikalahari), yang dipimpinnya selama lima tahun ke depan. Dia juga salah satu penggagas proyek Eyes on the Forest pada tahun 2005. Dari 2007 hingga 2015 dia melayani Greenpeace Asia Tenggara sebagai pemimpin tim kampanye hutan Indonesia, di mana selama itu dia memperkuat keahliannya tentang Nilai Konservasi Tinggi (HCV) dan Tinggi Penilaian Stok Karbon (HCS), investigasi kejahatan hutan, resolusi konflik, lobi / negosiasi, dan kampanye perusahaan dan pasar. Zulfahmi juga memimpin tim proyek yang membantu petani kelapa sawit skala kecil dalam hal keberlanjutan, pemantauan hutan dan penerapan kebijakan nol deforestasi, serta pengembangan rencana pengelolaan lanskap. Ia memiliki pengalaman luas dalam standar RSPO, dan telah membantu petani kecil/komunitas kecil di Kabupaten Siak, Riau, untuk mengimplementasikan P&C RSPO.

Felia Salim

Anggota Badan Pengurus, Bankir and Economist

Ekonom dan mantan wakil presiden direktur di PT Bank Negara Indonesia (BNI), Felia Salim telah membantu membawa inovasi baru ke bank sebagai cara untuk mencapai tujuan jangka panjangnya untuk menjadi pemain regional. Jalan Felia sendiri menuju sukses didasarkan pada pengalamannya yang mendalam dalam jasa keuangan. Setelah mendapatkan gelar master di Universitas Carleton di Kanada, ia memulai karirnya sebagai wakil presiden di Citibank Indonesia sebelum menjadi direktur di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994 (ketika itu masih dikenal sebagai Bursa Efek Jakarta). Setelah lima tahun, ia menjadi sekretaris eksekutif Komite Kebijakan Sektor Keuangan sebelum pindah ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada tahun 2001 sebagai wakil ketua di mana ia bertugas mengawasi bank di bawah kendali BPPN. Posisi terakhirnya sebelum menjadi wakil presiden direktur adalah sebagai komisaris independen di BNI. Dia juga terlibat dalam filantropi dengan bekerja dengan Tifa Foundation, yang mempromosikan masyarakat terbuka di Indonesia.

Yan Piet Karafir

Anggota Badan Pengurus, Academia dan Tokoh Masyarakat

Mantan Rektor Universitas Negeri Papua (UNIPA), Manokwari, Papua Barat. Sebelumnya beliau adalah Dekan Fakultas Ekonomi UNIPA dan Bupati Kabupaten Jayapura (1991-2001). Beliau menyelesaikan pendidikan di Universitas Cendrawasih dan Institut Pertanian Bogor serta University of New England, Armidale, Australia.

Ridho Hafiedz

Anggota Badan Pengurus, Musisi

Ridho bukan hanya seorang musisi tetapi dia juga seorang aktivis. Aktif dalam Kampanye Perlindungan Orang Utan, Kampanye Kelautan dan sebagai duta untuk pemberatasan korupsi (KPK), Komisi Narkotika Nasional and kampanye pluralisme. Lahir dan besar di Ambon, Indonesia. Bermain musik sejak umur 7 tahun, dia adalah salah satu gitaris terbaik Indonesia, backing vokalis dan penulis lagu. Dikenal sebagai gitaris group musik rock “Slank” yang merupakan salah satu band rock terbesar di Indonesia dalam 3 dekade terakhir. Bersama Slank, Ridho telah menciptakan sembilan album studio dan tiga album live, juga satu album kompilasi yang dirilis pada Mei 2006. Pengalamannya di industri musik dimulai ketika ia membentuk band bernama LFM pada tahun 1991, hanya enam tahun sebelum ia bergabung dengan Slank. Setelah menyelesaikan pendidikan formalnya, ia pergi ke Hollywood, Amerika Serikat, untuk belajar musik di Musicians Institute untuk mendapatkan pendidikan musiknya.

Julia Kalmirah

Pangawas Yayasan, Activist dan Lawyer

Sejak lulus dari Fakultas Hukum UNPAR di Bandung, Julia bergabung dengan WALHI, sebagai pengacara dan aktif mengadvokasi kasus-kasus lingkungan melalui litigasi maupun non litigasi. Julia pernah bergabung dengan lembaga konservasi KEHATI untuk mengembangkan program Advokasi Kebijakan Publik. Mengenal isu humanitarian dan pengelolaan bencana ketika bekerja dengan Oxfam Hong Kong dan Oxfam Australia. Berkesempatan ditugaskan di Timor Leste untuk menangani program Climate Change Adaptation. Sejak menekuni isu lingkungan, ia terlibat dalam beragam organisasi/jaringan seperti HuMA, INSPIRIT, Sawit Watch, Epistema, Pokja Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial, Ecosisters, LBH APIK dsb. Terakhir ia melaksanakan program kerjasama kehutanan multipihak (MFP Phase 3) antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Inggris. Di waktu senggang selalu menyempatkan jalan-jalan dan minum kopi.

Bustar Maitar

CEO

Selama lebih dari 20 tahun, Bustar Maitar telah mengkampanyekan keadilan sosial dan perlindungan lingkungan untuk Indonesia, bekerja dengan masyarakat tentang pengelolaan sumber daya alam dari tingkat akar rumput hingga gerakan global. Mendirikan LSM berbasis Papua, PERDU pada tahun 1998 dan salah satu staf pertama yang direkrut untuk kantor baru Greenpeace di Indonesia pada tahun 2005 dan menghabiskan lebih dari 11 tahun bersama Greenpeace untuk berkampanye untuk mendapatkan nol deforestasi global.

Pencapaian besar bersama dengan tim Greenpeace berhasil memimpin upaya organisasi untuk bekerja dengan pemerintah dan industri Indonesia untuk menerapkan moratorium Mei 2011 tentang konversi hutan. Memimpin tim Greenpeace Internasional mengubah perusahaan multinasional dan perusahaan produsen utama agar selaras dengan upaya nol deforestasi global dalam rantai pasokan mereka yang menghasilkan sekitar 75% minyak sawit yang diperdagangkan secara global dan 80% produksi pulp dan kertas Indonesia menjadi produk bebas deforestasi.

Aktif mengembangkan usaha sosial dan lingkungan untuk mempromosikan ekowisata masyarakat di Indonesia timur dan mendukung yayasan lokal di pulau Papua yang disebut Bentara Papua (www.bentarapapua.org) untuk menghasilkan kepemimpinan bakat muda dalam kewirausahaan sosial, lingkungan dan masyarakat. Bangun dan kelola inisiatif pengembangan ekowisata yang disebut “Kurabesi Nusantara” (www.kurabesiexplorer.com) yang mengoperasikan kapal kayu untuk charter kapal pesiar pribadi dan memasarkan produk komunitas dari Indonesia timur.

Etik Meiwati

Foundation Treasure and Operation Director

Etik Meiwati studied S1 in Economic Management at Krisnadwipayana University. Her career began with becoming a Program Officer of PT. Remdec since 1995. She has also been involved in several organizations such as Insist Yogyakarta and PT. Kawanusa. In recent years, publications related to democracy, community development and disaster management have been published. Her experience as a consultant has been ongoing since 1998 by assisting government and non-government institutions.

Vilta Lefaan

Sekretaris Yayasan dan Manajer Regional Kepala Burung Papua

Vilta Biljana Bernadethe Lefaan lahir di Jayapura 1 November 1991. Vilta menempuh pendidikan formalnya di S1 Psikologi di Universitas Pelita Harapan Surabaya dan S2 Hukum Administrasi Negara di Unika Atma Jaya Yogyakarta. Bukunya berjudul Tinjauan Psikologi Hukum dalam Perlindungan Anak terbit tahun 2018.

Vilta berpengalaman lebih dari 7 tahun terlibat langsung dalam pemberdayaan komunitas Orang Asli Papua melalui beberapa NGO di Raja Ampat, Sorong Selatan, Mimika, dan Asmat. Sekarang Vilta bergabung di Econusa sebagai Koordinator Wilayah Kepala Burung yang mencakup beberapa kabupaten di bagian barat Papua. Sejak dulu hingga kini, semua bidang pekerjaannya berbasis spesialisasi pendidikan dasar, kesetaraan gender, konservasi alam berbasis masyarakat, dan advokasi layanan publik.

Vilta senang membaca dan memotret untuk menyeimbangkan kesibukan hidup. Vilta aktif di HIMPSI Papua Barat juga mendirikan Kambik Abhirama Semesta sebagai sebagai wadah komunitas pemuda berkontribusi dalam pendidikan dan kesehatan anak di Alor NTT, Sorong, dan Raja Ampat.

Motto hidup Vilta adalah “untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang bagi Papua”. Vilta berpesan bagi semua orang Papua agar selalu ingat bahwa kita adalah penjaga tanah air Papua, tong pu tanah tumpah darah, jadi sekarang tong pastikan kalau tong pu hidup ini bermakna for seluruh kehidupan di tanah Papua yang tong sayang ini.

Bachori Dhian Pratama

Manajer Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pembelajaran

Berpengalaman bekerja di sektor perikanan, pengembangan masyarakat, dan sertifikasi perikanan, Bachori telah mengembangkan dirinya dengan fleksibilitas untuk menghadapi berbagai pemangku kepentingan di industri ini. Bekerja sama dengan berbagai donor dan mitra memberinya kesempatan untuk terlibat dalam lingkungan multinasional.

Maryo Saputra Sanuddin

Manajer Regional Papua

More than 7 years of experience working as an activist at Perkumpulan Sawit Watch. During that period I have worked in almost all parts of Indonesia where there are oil palm plantations and a lot of direct contact with the community, government and companies. In my previous work, I did a lot of advocacy work for the community, pushed for improvement/change in policies at local and central government and also carried out campaigns at the local, national and international levels. Now settle in Jayapura with my family.

Friska Kalia

Manajer Komunikasi

Perempuan Keturunan Bugis – Jawa kelahiran 1990 sejak awal punya minat besar pada dunia komunikasi. Mengawali karier sebagai penyiar radio lalu merambah dunia jurnalisme, Friska kemudian hijrah ke Jakarta untuk menjadi editor berita di KBR, salah satu kantor berita radio swasta terbesar di Indonesia. Mendalami jurnalistik selama lebih dari 10 tahun, Friska kerap terjun dan meliput berbagai isu mulai dari Keberagaman, HAM, lingkungan dan budaya. Selain sibuk sebagai jurnalis, Friska juga kerap aktif di berbagai organisasi dan gerakan masyarakat sipil.

Friska memulai karir NGO di Greenpeace Indonesia sebagai Digital and Communication untuk kampanye laut. Selain itu, Friska juga kerap mengisi kelas-kelas copywriting dan menulis serta dasar-dasar komunikasi digital di beberapa organisasi/NGO di daerah.

Gadri Ramadhan Attamimi

Manajer Regional Kepulauan Maluku

Gadri Ramadhan Attamimi akrab disapa Gadri. Lahir dan besar di Ambon, Kepulauan Maluku, adalah lulusan Magister Institut Pertanian Bogor, Fakultas Ekologi Manusia, konsentrasi studi Gadri pada Masyarakat Pesisir terutama Nelayan. Karir Gadri dimulai menjadi Volunteer di Yayasan Sahabat Pulau dan aktif dalam organisasi kepemudaan seperti HMI, Forum Indonesia Muda (FIM), HIMAPIKANI, dan FoPMI (Forum Penyelam Mahasiswa Indonesia).

Pengalaman Gadri dalam program Kementerian Pemuda Olahraga Kapal Pemuda Nusantara sebagai Koordinator Program, Peneliti pada PPLH-IPB dan Lembaga Survei SDI (Sinergi Data Indonesia), serta Pengawas pada Stasiun Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), membawa Gadri untuk bergabung dengan Yayasan EcoNusa. Sebelumnya Gadri adalah Staff Program Ocean, sebagai Koordinator Advokasi dan Kebijakan Kelautan Yayasan EcoNusa. Sekarang Gadri bertugas sebagai Koordinator Regional Kepulauan Maluku.

Alosius Numberi

Kepala Kantor Kaimana

Alosius sering dipanggil Alo. Ia bergabung dengan EcoNusa sejak tahun 2019. Sebelum bergabung di EcoNusa, Alo bekerja sebagai staff pengajar di Universitas Papua Manokwari untuk beberapa mata kuliah yang berhubungan dengan Laut. Sejak menyelesaikan pendidikan Sarjana pada program studi Ilmu Kelautan UNIPA tahun 2011, Alo mengikuti beberapa traning dan kegiatan survei ekonomi rumah tangga sebagai data kolektor untuk daerah perlindungan laut dan daerah bukan perlindungan laut untuk wilayah raja empat. Pada tahun 2015-2017 berkempatan bersekolah di IPB untuk menyelesaikan program magister dengan konsentrasi keilmuan pada bidang pengelolaan pulau pesisir dan lautan. Pengalaman lain adalah pernah menjadi penghubung masyarakat untuk 2 kegiatan besar seperti ekspedisi Greeenpeace dan Ekspedisi bersama EcoNusa yang dilakukan dari Manokwari-Sorong dan juga Sorong-Manokwari.

Nelci Clarita Swasti Nenepat

Kepala Kantor Manokwari

Nelci Clarita Swasti Nenepat, lahir di kampung Soimiangga, Kabupaten Waropen Provinsi Papua pada 15 Oktober 1997. Pada tahun 2020 lulus sebagai sarjana kehutanan pada pada Fakultas Kehutanan Universitas Papua. Tahun 2021 sampai dengan 2022 bekerja sebagai staff Advokasi dan Kampanye pada LSM Panah Papua yang mana pada aktivitasnya mengadvokasi masyarakat dalam pengelolaan hutan atau wilayah adat. Tahun 2023 bekerja sebagai Konsultan Perorangan sub professional pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Papua Barat yang mana pada aktivitasnya mengontrol dan mengkoordinir tenaga pendukung pada kantor pertanahan di Kabupaten yang ada di Provinsi Papua Barat dalam menjalankan tugasnya untuk Pemberdayaan Tanah Masyarakat.

Saya mempunyai semangat dalam belajar dan mempunyai keinginan kuat untuk mencoba banyak hal baru teutama yang berkaitan dengan lingkungan, hutan dan perempuan papua. Dengan bergabung dan menjadi bagian dari Yayasan EcoNusa, saya berharap saya bisa mendapatkan banyak ilmu yang bisa saya gunakan untuk membantu sesama dan menjadi berkati bagi orang lain terutama Masyarakat asli Papua dalam menjaga dan melindungi kekayaan alam yang di berikan Oleh Tuhan.

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved