Search
Close this search box.
Strategi Kami

Pengembangan Kapasitas Masyarakat Adat untuk Pangan, Energi, dan Ekonomi Berkelanjutan

Minyak kelapa murni (VCO) dari Kampung Onggaya, Merauke (Photo: Maryo Saputra, EcoNusa)

EcoNusa menggunakan pendekatan berbasis aset untuk mengidentifikasi potensi sosial, lingkungan, sumber daya, dan keterampilan dalam merespon perubahan yang dipengaruhi aspek luar sehingga masyarakat lebih tangguh dalam menjaga sumber penghidupan berkelanjutan. EcoNusa mendorong kapasitas kepemimpinan lokal baik pemerintahan kampung, perempuan, pemuda, dan pemuka agama untuk saling mendukung dalam pengelolaan sumber-sumber penghidupan secara berkelanjutan dan keberlangsungan daya dukung lingkungan atau layanan alam.
Mendorong proses perencanaan kampung yang terbuka dan transparan, termasuk tata ruang kampung dan pengelolaan anggaran pada tingkat kampung. Dengan memfasilitasi perencanaan kampung yang terkoneksi dengan rencana pembangunan daerah kabupaten, provinsi, dan nasional. Tipologi sosial masyarakat kampung di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku mendorong EcoNusa untuk mengkombinasikan pendekatan pemerintahan kampung, budaya, dan adat.

EcoNusa juga mendorong ketahanan pangan pada tingat kampung dengan cara mendorong kemandirian masyarakat agar bisa memproduksi pangannya sendiri, terutama pangan lokal seperti sagu, umbi-umbian, sayuran, perikanan serta kebutuhan protein lainnya. Produksi pangan tersebut difokuskan untuk pemenuhan kebutuhan kampung dan sisanya dapat dijual keluar kampung.

Pembuatan rumah pengering SEI Kaimana

Energi listrik adalah kebutuhan kunci bagi masyarakat. Sumber-sumber energi listrik terbarukan, seperti mikrohidro dan tenaga listrik matahari, didorong untuk pemenuhan energi lokal untuk mengurangi ketergantungan dari luar kampung. Sumber energi terbarukan tersebut didorong,  baik untuk bahan baku pembangkit energi maupun komponen pendukungnya. Tata kelolanya diatur pada tingkat kampung, sedangkan penyediaan dan perawatannya bersumber dari swadaya masyarakat dan dana kampung.

EcoNusa mendorong masyarakat kampung memanfaatkan peluang ekonomi berkelanjutan dan inovatif yang berbasis sumber lokal, seperti komoditi pertanian, hasil hutan nonkayu, jasa lingkungan semisal wisata, ataupun produk perikanan. Produk unggulan kampung didorong menjadi penopang utama ekonomi lokal, sementara upaya untuk memberikan nilai tambah bagi produk lainnya terus dilakukan. Sehingga bisa lebih kompetitif dan dapat menopang ekonomi lokal serta penghidupan masyarakat. 

Menggali potensi vanili di Kabupaten Keerom, Papua

Peran kelembagaan ekonomi seperti Badan Usaha Milik Kampung (BUMKAM) dan koperasi terus didorong sebagai akselerator ekonomi lokal dan kampung. Pengembangan kapasitas produksi, riset pasar, dan upaya memberikan nilai tambah produk juga disorong melalui berbagai pelatihan seperti Sekolah Eco-Involvement, pengembangan “solar dome” atau rumah pengering, pusat pembibitan, pengembangan homestay, pelatihan pemandu pengamatan burung dan menyelam, serta berbagai kegiatan lainnya. 

EcoNusa juga mendorong berdirinya koperasi KOBUMI sebagai lembaga usaha yang bertugas membeli produk unggulan masyarakat dan menjualnya ke pasar nasional maupun internasional, dengan pusat penampungan produk di Sorong dan Ambon. EcoNusa juga mengembangkan skema pendanaan bergulir yang didorong dalam program EcoFund untuk membantu masyarakat, terutama wirausaha muda di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku.

Peta Inisiatif

Klik salah satu atau beberapa kategori di bawah (Our Offices and Field Station, EcoFund Distribution, Ocean Program Initiatives, Indigenous Community Mapping and Rights, dst) untuk memilih titik-titik peta tertentu.

Strategi Lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved