Search
Close this search box.

3 Pulau Kecil Terluar Indonesia di Wilayah Papua

Bagikan tulisan ini

Kamu pasti sudah tahu kalau Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau. Coba tebak ada berapa pulau di negara ini? Nah, pada tahun 2021, pemerintah Indonesia mencatat bahwa jumlah pulau di Indonesia mencapai 17.000 pulau atau bertambah 299 pulau dari catatan tahun 2020, yaitu sebanyak 16.771. Nantinya, penambahan jumlah pulau  ini akan dilaporkan pada pertemuan United Nations Group of Expert on Geographical Names (UNGEGN) tahun 2022. Meskipun ada catatan penambahan, bukan berarti pulau-pulau tersebut baru terbentuk dan muncul di daratan, melainkan karena baru terdata dan terverifikasi.

Dari jumlah tersebut, sejumlah di antaranya masuk ke dalam daftar Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) Indonesia atau pulau-pulau dengan luas kurang atau sama dengan 2.000 km2. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2017, terdapat 111 pulau yang masuk dalam kategori ini, dengan keterangan 42 PPKT berpenduduk sementara 69 lainnya tidak berpenduduk. Penasaran gak sih dengan pulau-pulau kecil ini? Kali ini, yuk kita cari tahu lebih banyak tentang 3 pulau kecil terluar yang masuk ke dalam wilayah provinsi Papua dan Papua Barat!

1. Pulau Habe

Meskipun termasuk pulau kecil, Pulau Habe banyak dituju oleh para wisatawan, lho! Bahkan, pulau ini pun terkadang disebut-sebut sebagai Rio de Janeiro-nya Indonesia. Pulau Habe masuk ke dalam wilayah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Untuk mencapai pulau ini, kita harus naik speedboat selama 3 jam dari Kampung Wambi di Distrik Okaba. Saat tiba di Pulau Habe, kita akan disambut oleh hamparan pasir pantai berwarna putih, batu-batu karang hitam, serta pepohonan hijau yang menghadap ke arah laut biru.

Menariknya, di pulau ini terdapat patung Yesus Kristus seperti yang terdapat di Rio de Janeiro, Brasil. Pemerintah daerah setempat memang merancang Pulau Habe sebagai salah satu tempat wisata utama di Merauke, terutama untuk wisata rohani. Mengetahui potensi Pulau Habe sebagai tujuan wisata, salah satu peserta Ilmuwan Muda Papua 2021, yaitu Indriani Rahmah dari Universitas Musamus melakukan penelitian tentang Pulau Habe, lho! Dalam penelitiannya tersebut, ia membahas tentang perancangan kawasan wisata di Pulau Habe dengan pendekatan desain arsitektur berkelanjutan. Keren banget, ya!

2. Pulau Miossu

Pulau Miossu adalah pulau tidak berpenghuni yang berbatasan dengan wilayah negara Palau. Pulau ini masuk ke dalam wilayah administrasi Kampung Werur, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat. Dari Kampung Werur, kita harus naik kole-kole (perahu dayung tanpa motor) selama kurang lebih 1 jam. Banyak warga Kampung Werur yang bermata pencaharian sebagai nelayan dan mencari hasil laut di sekitar Pulau Miossu.

Keanekaragaman hayati di Pulau Miossu memang terbilang menakjubkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), terdapat lebih dari 200 jenis terumbu karang yang ada di pulau tersebut. Di dalam ekosistem terumbu karangnya juga hidup biota-biota laut yang bernilai ekonomi tinggi, seperti siput lola, kima, dan teripang. Ikan-ikan yang termasuk langka, seperti ikan napoleon pun bisa ditemukan di area ini. Selain ikan dan terumbu karang, Pulau Miossu juga menyimpan ekosistem mangrove serta lamun, yang adalah rumah bagi dugong.

3. Pulau Liki

Berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik, Pulau Liki adalah salah satu pulau kecil terluar Indonesia yang terletak di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Pulau ini adalah pulau berpenghuni dan dihuni oleh suku Sobey, salah satu dari 5 suku utama yang tinggal di Kabupaten Sarmi. Terdapat sekitar 66 kepala keluarga yang mendiami pulau seluas 12,18 km2 ini. Untuk tiba di pulau Liki, kita bisa naik speedboat dari Distrik Sarmi selama kurang lebih 45 menit.

Masyarakat Pulau Liki menaruh perhatian yang besar dalam melestarikan alam. Karena adanya aturan adat, masyarakat setempat taat untuk tidak melakukan illegal fishing dan merusak terumbu karang. Mereka juga memiliki pola konservasi tradisional yang disebut dengan Abonfan Matilon, yaitu kegiatan penutupan wilayah laut dalam jangka waktu tertentu. Sehingga, dalam kurun waktu tersebut mereka memberikan kesempatan bagi para biota laut untuk berkembang biak. 

Gimana nih, apakah kamu jadi tertarik untuk berkunjung langsung ke pulau-pulau terluar di Indonesia ini? Kamu bisa datang ke pulau-pulau ini untuk berwisata maupun melakukan penelitian. Tapi ingat, saat datang ke sana tetap jaga kebersihan lingkungan dan tidak merusak aneka sumber daya alam yang ada, ya!

Berita lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved