Search
Close this search box.

4 Kawasan Konservasi Perairan Terbaru di Maluku

Bagikan tulisan ini

Bagi kamu yang suka menyelam atau menikmati keindahan bawah laut, kamu mungkin sudah tahu kalau Maluku adalah salah satu wilayah di Indonesia dengan kekayaan bawah laut yang luar biasa. Agar kekayaan bawah laut ini dapat terus terjaga hingga masa mendatang, maka salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah membuat Kawasan Konservasi Perairan (KKP). Wilayah perairan yang termasuk ke dalam kawasan konservasi tersebut berarti akan secara khusus dilindungi dan dikelola dengan sistem zonasi untuk mewujudkan pengelolaan sumber dayanya secara berkelanjutan. 

Sesuai dengan Aichi Target yang ditetapkan pada Convention on Biological Diversity, Indonesia berkomitmen untuk mengalokasikan setidaknya 10% wilayah lautan atau sekitar 30 juta ha dari total luas perairan menjadi kawasan konservasi. Saat ini,  luas kawasan konservasi di Indonesia telah mencapai sekitar 24 juta ha, dan ditargetkan secara bertahap untuk mencapai komitmen tersebut pada 2030. Nah, dalam upaya untuk mencapai target ini, pada bulan Juni 2021 Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia telah menetapkan 4 Kawasan Konservasi Perairan baru yang semuanya berlokasi di Maluku. Dengan adanya penetapan ini, maka luas perairan yang menjadi area konservasi bertambah hingga 267.260,44 hektare. Mau tahu wilayah Maluku mana saja yang menjadi Kawasan Konservasi Perairan yang baru? Yuk, kita cari tahu bersama-sama!

1. Kepulauan Lease

Kepulauan Lease atau biasa disebut juga dengan sebutan Kepulauan Uliase terletak di Maluku Tengah. Wilayah kepulauan ini meliputi 3 pulau, yakni Haruku, Saparua, dan Nusalaut. Kalau kamu berkunjung ke pulau-pulau tersebut, kamu akan disuguhi oleh hamparan pasir putih dan juga laut jernih berwarna biru dan toska. Selain itu, alam bawah laut di Kepulauan Lease juga tak kalah indah.  Menariknya lagi, Kepulauan Lease menyimpan jejak sejarah. Pulau Nusalaut ialah tempat kelahiran seorang pahlawan perempuan Indonesia, Martha Christina Tiahahu. Di pulau itu juga kamu dapat menemukan situs-situs bersejarah, seperti Patung Martha Christina Tiahahu, Benteng Beverwijk, dan juga Gereja Eben Haezer.

2. Pulau Ay dan Pulau Rhun

Terletak di wilayah Kepulauan Banda di Maluku Tengah, Pulau Ay dan Pulau Rhun termasuk ke dalam destinasi wisata yang banyak dituju turis. Banyak wisatawan yang pergi ke sana dengan tujuan untuk snorkeling atau diving. Selain keindahan bawah lautnya, pemandangan di atas permukaan lautnya pun tak kalah indah. Bagi kamu yang tertarik dengan sejarah, kamu mungkin sudah pernah mendengar tentang Pulau Rhun. Karena pulau tersebut menyimpan kekayaan rempah yang luar biasa, keberadaannya pun diperebutkan oleh pihak Belanda dan Inggris. Pada akhirnya, terdapat perjanjian yang menyatakan bahwa Pulau Rhun yang sebelumnya dikuasai oleh Inggris menjadi milik Belanda. Sebagai gantinya, kekuasaan atas Pulau Manhattan di Amerika Serikat diberikan oleh Belanda kepada Inggris. 

3. Pulau Boano

Pulau Boano yang terletak di bagian barat pulau Seram terkenal menyimpan banyak potensi sumber daya perikanan dan pesisir. Beragam ekosistem pesisir pun bisa ditemukan di wilayah pulau ini, mulai dari mangrove, padang lamun, hingga terumbu karang. Luas hutan mangrove di pulau ini adalah sekitar 481 ha dan luas wilayah ekosistem terumbu karang di perairan Pulau Boano mencapai 595 hektare. Di masing-masing ekosistem tersebut, hidup berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya. Karena kekayaannya ini, maka tidak heran kalau kini wilayah Pulau Boano telah menjadi Kawasan Konservasi Perairan. Hal menarik lainnya tentang Pulau Boano adalah kawasan ini dinyatakan oleh BirdLife International sebagai Important Bird Area. Terdapat sekitar 68 spesies burung yang hidup di pulau ini, yang salah satunya adalah kehicap buano. Spesies burung ini adalah satwa endemik Pulau Boano dan status konservasinya terancam kritis.

4. Seram Utara dan Seram Utara Barat

Wilayah Laut Seram juga ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai Kawasan Konservasi Perairan. Keindahan dan kekayaan alam bawah lautnya memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Ekosistem hutan mangrove, rumput laut, terumbu karang, dan padang lamun bisa kita temukan di sana dan menjadi rumah bagi berbagai biota laut, seperti misalnya ikan napoleon, kerapu tikus, dan kerapu macan. Kemudian, wilayah Laut Seram, yang merupakan bagian dari Samudra Pasifik juga merupakan jalur migrasi paus setiap tahunnya. 

Menarik sekali ya, keempat Kawasan Konservasi Perairan ini. Siapa nih yang jadi tertarik untuk pergi ke Maluku dan menikmati keindahan bawah lautnya? Tapi ingat, jadilah anak muda yang bertanggung jawab dengan turut berkontribusi untuk menjaga kelestarian laut Indonesia. Contohnya adalah dengan tidak melakukan pencemaran ke laut, tidak merusak biota laut, hingga membekali diri dengan pengetahuan seputar isu laut di Indonesia. Kalau kamu mau tahu lebih banyak tentang hal-hal yang bisa dilakukan untuk melestarikan laut Indonesia, langsung saja tonton video-video kegiatan Sail to Campus di kanal YouTube EcoNusa TV!

Berita lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved