Search
Close this search box.
Search
Close this search box.
EcoStory

Saka Mese Nusa Menggema di Sekolah Kampung Morekau

Bagikan Tulisan
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Surya Tjandra, bersama CEO Yayasan EcoNusa, Bustar Maitar, Ketua Komisi IV DPR, Maluku Samson Atapari, dan Bupati Seram Bagian Barat, M. Yasin Payapo, mendengar penjelasan Koordinator Dewan Guru STS Mahmudi terkait pelaksanaan Sekolah Transformasi Sosial (STS) di Negeri (Kampung) Morekau. (Yayasan EcoNusa/Carmelita Mamonto)

Bupati Seram Bagian Barat, M. Yasin Payapo, meneriakkan semboyan Saka Mese Nusa untuk membangkitkan semangat para peserta Sekolah Transformasi Sosial (STS) di Negeri (Kampung) Morekau, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat di Provinsi Maluku pada 20 Februari 2021. STS atau lebih dikenal Sekolah Kampung difasilitasi oleh Yayasan EcoNusa bekerja sama dengan Insist (Indonesian Society for Social Transformation) yang berbasis di Yogyakarta. 

Saka Mese Nusa yang berarti “Jaga dan Pertahankan Pulau” menjadi pembakar semangat 36 kaum muda yang sedang ikut dalam Sekolah Kampung selama 18 hari pada 8-25 Februari 2021. Para pemuda itu belajar beragam keterampilan untuk membangun kampung dan ketangguhan warga lokal selama mengikuti pendidikan. Mereka juga selalu dijiwai oleh semboyan “Membuat jalan sambil berjalan” sebagai penyemangat.

Sekolah Kampung ini dibagi dalam tiga kelas belajar yaitu Kelas Budidaya Pertanian pangan, Kelas Biogas dan Kelas Pengering Serbaguna. Di Kelas Pertanian, peserta belajar membuat pupuk, pestisida, dan pembuatan pupuk Mikroorganisme Lokal (MOL) dari bahan-bahan yang ada di kampung. Di Kelas Biogas peserta belajar membangun reaktor biogas, mulai dari mengumpulkan kotoran ternak, menggali lubang pemrosesan sampai pemasangan instalasi kompor dan lampu. Sementara di Kelas Pengering, peserta belajar mengukur dan menyiapkan rangka besi untuk rumah pengering serbaguna. 

Kegiatan di Rumah Belajar Morekau ini dilakukan sebagai upaya untuk membangun ketangguhan dan kemandirian desa dalam bidang pangan dan energi dengan menghadirkan contoh yang langsung dapat digunakan di tengah masyarakat. Setelah pendidikan, peserta dari 11 negeri kemudian membuat rencana tindak lanjut di desa masing-masing.

Saat kegiatan sedang berlangsung, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Surya Tjandra, Bupati Seram Bagian Barat, M. Yasin Payapo, Ketua Komisi IV DPR Provinsi Maluku, Samson Atapari, dan CEO EcoNusa, Bustar Maitar, mengunjungi lokasi STS di Negeri Morekau. Mereka melihat langsung rumah bibit, rumah produksi, reaktor biogas dan rumah pengering.

“Dengan adanya keterampilan yang ada, semoga secara bertahap kita bisa keluar dari keterbelakangan,” kata Bupati Yasin. Ia mengharap, selain 11 negeri yang sudah terlibat, kegiatan ini bisa mengundang seluruh perwakilan negeri yang ada di Kabupaten Seram Bagian Barat. 

EcoNusa bekerja sama dengan Insist telah mengadakan rangkaian kegiatan School of Eco Involvement melalui workshop pemerintahan desa pada 4-6 Februari 2021. Para kepala desa yang diundang mengutus dua perwakilan dari desanya untuk mengikuti STS atau Sekolah Kampung tersebut.

“Inisiatif teman-teman ini bukan baru pertama dibikin. Apa yang sudah dilakukan ini sangat istimewa dan bisa dijadikan bahan pelajaran kita semua. Kerja sama dengan komunitas ini kita coba dorong dengan biro pemberdayaan,” kata Surya di hadapan para peserta Sekolah Kampung. 

Surya menggarisbawahi pentingnya kunjungan langsung terhadap pembangunan di wilayah timur. Pemerintah harus hadir dan ini merupakan kehadiran paling nyata. “Kalau tidak ke sini saya tidak tahu masalahnya. Ketika sampai di pusat saya akan melaporkan kunjungan ini agar orang pusat lebih sensitif dengan masalah-masalah seperti ini dan pelajaran di sini bisa kita kembangkan di daerah lain,” kata Surya saat akan menuju Kecamatan Taniwel di Seram Bagian Barat.  

Pertemuan di Morekau membuat para peserta Sekolah Kampung makin bersemangat. Apalagi Bupati dan Wakil Menteri ATR/BPN juga menyatakan dukungannya. Mereka akan menerapkan pengetahuan dan keterampilan itu di kampung masing-masing setelah pelatihan usai. EcoNusa pun akan memberitahukan hasil pelatihan tersebut ketika sudah berjalan dengan baik kepada Bupati.

Editor: Leo Wahyudi

EcoBlogs Lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved