Search
Close this search box.
Search
Close this search box.
EcoStory

Cegah Makan Ikan Berplastik, Kota Sorong Setop Plastik

Bagikan Tulisan
Kepala Lurah Rufei, Florentinus Alfredo Sraun, menerima bibit pohon dari Ecodefender Sorong. (Yayasan EcoNusa/Arfan Sulaiman)

Di Kota Sorong pernah ditemukan ikan yang di dalamnya terkontaminasi oleh mikroplastik. Hal ini didasarkan pada pemeriksaan ikan di laboratorium oleh dinas terkait.

Hal ini disampaikan oleh Julian Kelly Kambu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Sorong, Papua Barat, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia bersama EcoDefender pada Sabtu 4 Juni 2022. 

Dalam sambutannya, Julian menyampaikan pentingnya merawat lingkungan di Kota Sorong. Masyarakat yang tinggal di pesisir dapat menjadi contoh bagi warga perkotaan dengan mengurangi sampah plastik dan menanam mangrove. 

Baca juga: Kewang Muda Maluku Mencetak Generasi Penerus Bumi

“Kalau kondisi ini tidak kita cegah, untuk satu dua tahun ke depan bahkan lima hingga sepuluh tahun ke depan, maka semua warga yang ada di Sorong Raya memakan ikan yang terkontaminasi dengan mikroplastik, yang akan memberikan dampak pada kondisi tubuh seperti kerusakan paru-paru dan kanker,” kata Julian.

Menurutnya, ikan bisa terkontaminasi mikroplastik karena masyarakat membuang sampah di laut dan ikan kecil memakan sampah. Kemudian ikan besar memakan ikan kecil dan nelayan memancing ikan besar untuk diperjualbelikan di Jembatan Puri Kota Sorong, Papua Barat.

Berangkat dari keprihatinannya tentang sampah plastik dan kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan, Julian mencanangkan Kota Sorong Setop Kantong Plastik.

Baca juga: Koalisi Masyarakat Sipil Rancang Peraturan Negeri Demi Lindungi Wilayah Pesisir

“Saya sudah kumpulkan semua toko di Kota Sorong untuk tidak memakai kantong plastik lagi, harus pakai noken yang mama-mama buat,” ungkap Julian.

Acara yang dikoordinir Ecodefender Sorong tersebut diikuti oleh 150 peserta dari 15 komunitas. Beberapa yang terlibat dalam acara tersebut adalah Komunitas Manbri Bahari (Komanba), Kelas Victory, FK Unipa, GMKI, Bank Sampah Pam Jerli, Komahi Unimuda, Perpusling Agape, Patriot Sorong Raya, Maganaan Misool, Kebun Kompipa, Sorong Peduli Sampah. EcoDefender Kota Sorong bersama dengan jaringan komunitas melakukan edukasi tentang penanaman pohon dan dampak sampah di Kelurahan Rufei, Distrik Sorong Barat, Kota Sorong. 

Menanggapi yang disampaikan Julian, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Universitas Papua (Unipa) memberikan edukasi bahaya sampah bagi kesehatan. “Volume sampah di Kota Sorong terus meningkat, maka harus segera ditangani agar tidak semakin banyak,” kata Yusuf Hermawan, Ketua BEM FK Unipa.

Baca juga: Ketidakadilan di Sektor Kelautan dan Perikanan Perlu Disikapi

Karena banyaknya sampah di Kota Sorong, salah satu komunitas yang terlibat, yakni Komanba, melakukan aksi bersih pantai hampir setiap Minggu dan Sabtu. Pemrakarsa Komanba, Matheos Rayar, menceritakan bahwa  Komanba terinspirasi dari pekerjaan orang tua yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan yang tinggal di pesisir pantai. 

“Karena kita punya orang tua kerja di laut, jadi kita anak-anak ini harus tahu bagaimana cara jaga laut,” kata Matheos, yang juga menjadi staf EcoNusa Kantor Sorong. 

Sementara itu, anak-anak juga sering mandi di pantai kalau air laut surut sambil mencari kepiting. Kalau air laut pasang mereka mencari ikan. “Aktivitas ini yang kami jaga supaya laut bersih dan ada ikannya,” kata Matheos sambil berharap penanaman pohon mangrove ini dapat mengurangi gelombang laut dan abrasi. Komanba ini diikuti oleh orang tua, para remaja, dan anak-anak. Yang mana dilakukan secara swadaya seperti kumpul di rumah salah satu masyarakat, maka mereka yang menyiapkan air panas. Hal tersebut juga menjadi sebuah semangat bagi komunitas Komanba ini.

Baca juga: Menke Womom, Bukti Kedekatan Suku Abun dan Sang Dewa Laut

Dalam sambutannya, Julian berpesan untuk menjaga lingkungan demi generasi yang akan datang. “Jangan tunggu udara tercemar, air tercemar, lautan tercemar, banjir dimana-mana, sampah berserakan, baru kita sadar dan saling menyalahkan. Mari jangan kita tinggalkan air mata bagi generasi kita ke depan,” kata Julian.

Kegiatan edukasi tentang penanaman pohon dan dampak sampah ini akan terus berlanjut dan menjadi awal dari kepedulian komunitas peduli lingkungan di Kota Sorong. “Kita akan terus bergerak dan menjaga lingkungan di Kota Sorong,” kata Hilda Patihani, anggota senior EcoDefender Kota Sorong.

Editor: Leo Wahyudi & Nur Alfiyah

EcoBlogs Lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved