Search
Close this search box.
Defending Paradise

Tim Laman, Ed Scholes, dan Prof. Charlie D Heatubun dalam MACE Defending Paradise

Tulisan Terkait

Hutan hujan tropis di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku merupakan salah satu kawasan hutan hujan tropis terbesar di dunia dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Sebagian besar di antaranya adalah flora dan fauna endemik yang tak dapat ditemukan di wilayah manapun di dunia, termasuk di wilayah Indonesia lainnya. Salah satunya adalah cenderawasih yang menjadi bagian dari budaya masyarakat adat. 

Berdasarkan buku Ekologi Papua, Tanah Papua memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Di sini hidup lebih dari 150.000 spesies tanaman, 552 jenis burung, 191 mamalia, 320 reptil serta amfibi, sebagian besar merupakan endemik yang hanya hidup di wilayah ini. Tak hanya itu, hutan-hutan di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku juga turut berkontribusi menyimpan karbon dan menjaga keseimbangan iklim di bumi.

Sayangnya, kini keberadaan hutan-hutan ini tengah terancam oleh laju kehilangan hutan yang pesat. Hasil analisis tim data dan riset EcoNusa menemukan fakta dalam rentang tahun 2009-2018, deforestasi di Tanah Papua mencapai lebih dari 353.000 hektar, dan hutan di Kepulauan Maluku berkurang lebih dari 151.000 hektar. Salah satu fauna yang turut terancam oleh kehilangan hutan-hutan ini adalah cenderawasih yang keindahannya telah tersebar hingga ke penjuru dunia. 

Berkolaborasi dengan Cornell Lab of Ornithology, EcoNusa menyerukan kampanye #DefendingParadise untuk kelestarian hutan hujan tropis di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku. Kampanye ini memutar 3 seri video dan mengumpulkan pesan dukungan melalui econusa.id/id/defendingparadise. 

Tonton Video: Defending Paradise Burung-burung Surga di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku 

Sebagai bagian dari kampanye #DefendingParadise, diadakan webinar interaktif MACE Papua & Maluku dengan menghadirkan pembicara Tim Laman dan Ed Scholes, penggagas Birds-of-Paradise Project, serta Prof. Charlie D Heatubun, Kepala Balitbangda Papua Barat. 

Untuk mengikuti acara melalui Zoom Meeting, registrasikan dirimu sekarang REGISTRASI DI SINI

Saksikan juga melalui EcoNusa TV

 

Artikel Lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved