Search
Close this search box.
Search
Close this search box.
EcoStory

Ekspedisi Maluku EcoNusa Penyemangat bagi Nuruwe

Bagikan Tulisan
dr. Syaiful Islam, tim kesehatan Ekspedisi Maluku EcoNusa sedang menjelaskan mengenai pencegahan Covid-19 kepada masyarakat di Kampung Nuruwe. (Dok.Econusa/Victor Fidelis)

Setelah mengarungi kurang lebih 343 mil laut, mulai dari Raja Ampat, Papua Barat hingga Maluku Utara, Tim Ekspedisi Maluku EcoNusa melanjutkan misi solidaritasnya di Provinsi Maluku. Menggunakan Kurabesi Explorer, Tim Ekspedisi Maluku EcoNusa berlayar menuju 9 kampung, yang tersebar di dua kabupaten di Maluku, yakni, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Maluku Tengah.

Kampung pertama yang menjadi tujuan adalah Nuruwe di Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat. Sejatinya, Kampung Nuruwe ini akan menjadi salah satu kampung dampingan EcoNusa untuk program School Eco Involvement (SEI) pada awal 2021. Program SEI sendiri berfokus pada pengelolaan potensi kampung untuk membangun ketangguhan kampung di bidang pangan, energi, dan pengelolaan lingkungan. Selain Nuruwe, ada 10 kampung lain di Seram Bagian Barat yang juga akan bergabung pada program SEI EcoNusa, antara lain Uweth, Buria, Manusa, Rambatu, Hulu Besar, Hulu Kecil, Lohiatala, Neniari, Lumoly, dan Morekau. 

Untuk mencapai Nuruwe, tim harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 4 jam dari pelabuhan Tulehu, di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Kapal tiba di Kampung Nuruwe sekitar pukul 21.15 WIT. Tim bermalam di atas kapal, dan akan berkoordinasi bersama pemerintah desa serta memulai misi  pada Senin (9/11/2020). 

Keesokannya, warga perkampungan Nuruwe yang sangat ramah, menyapa dan menyambut rombongan tim Ekspedisi Maluku EcoNusa saat masuk ke perkampungan. Warga langsung memandu tim menuju kantor desa. Di dalam kantor itu, sudah ada beberapa tokoh masyarakat dan tokoh pemerintah. Pejabat desa baru menyusul 15 menit sebelum acara pembukaan Ekspedisi Maluku EcoNusa berlangsung, di Baileo (balai pertemuan) Desa Nuruwe.

Bustar Maitar, CEO Yayasan EcoNusa, dalam sambutannya mengatakan, misi Tim EcoNusa datang ke Nuruwe tak lain untuk mengajak masyarakat melestarikan ekosistem hutan dan laut. 

“EcoNusa juga ingin membagikan edukasi bagi masyarakat dalam sektor pertanian dan cara mengembangkan hasil-hasil komoditi unggulan masyarakat agar lebih maksimal. Terlebih, Nuruwe memiliki komoditas yang beragam,” kata Bustar. Komoditas Nuruwe mulai dari rumput laut, pala, cengkeh, kelapa (kopra), sagu, dan enau (aren) yang menjadi bahan utama pembuatan minuman tradisional, sopi. 

Bustar menambahkan, pertanian sangat penting karena menjadi sumber kebutuhan primer masyarakat. Untuk itu, EcoNusa juga menyalurkan sedikit dukungan untuk sarana pertanian masyarakat.

Baca juga: Ekspedisi Maluku EcoNusa: Misi Solidaritas untuk Kepulauan Maluku

“Ada beberapa dukungan yang kita salurkan, mulai dari APD hingga alat-alat pertanian. Namun apa yang kami beri, jangan dianggap bantuan, melainkan sebagai penyemangat. Kalau soal bantuan itu ada dari pemerintah,” kata Bustar.

Pejabat Desa Nuruwe, Frida Paferia, mengapresiasi dukungan dari Tim Ekspedisi Maluku EcoNusa ini. Menurutnya, itu misi mulia yang mesti disambut baik oleh semua elemen masyarakat.

“Tentu, selaku pejabat desa, saya sangat berterima kasih. Saya juga berharap kegiatan yang dilakukan hari ini punya keberlanjutan,” Frida berharap.

Kampanye Pencegahan COVID-19

Selain menyalurkan dukungan alat-alat kesehatan dan dukungan pertanian, Tim Ekspedisi Maluku EcoNusa juga melakukan penyuluhan kesehatan terkait pencegahan COVID-19 kepada masyarakat di Nuruwe dan 8 kampung lainnya yang akan disinggahi.

Tim kesehatan melakukan sosialisasi tentang cara mencuci tangan yang benar dan pentingnya menerapkan protokol kesehatan, yakni jaga jarak dan memakai masker, terlebih jika beraktivitas di luar rumah kepada masyarakat. 

Destyana, perawat tim kesehatan Ekspedisi Maluku EcoNusa sedang memeriksa kesehatan warga Nuruwe (Dok.EcoNusa/Victor Fidelis)

Selain penyuluhan pencegahan COVID-19, tim medis juga memberikan pengobatan dan pemeriksaan gratis. Sedangkan dukungan APD diserahkan kepada Puskesmas dan masker dibagikan secara gratis kepada warga. 

Ridho, gitaris SLANK, yang juga ikut terlibat dalam Ekspedisi Maluku EcoNusa turut mengampanyekan dan mengingatkan warga di Nuruwe agar taat terhadap protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Ketika turun dari kapal dan berkeliling kampung untuk membagikan masker gratis, warga kampung, baik anak-anak hingga orang dewasa tampak demikian antusias dan bersemangat menerima masker dari gitaris grup musik SLANK ini.

“Iya, sebagaimana protokol kesehatan yang terus dikampanyekan, kita harus disiplin menggunakan masker, cuci tangan, dan menghindari kerumunan, ya!” ajak Ridho kepada warga Nuruwe.

Editor: V. Arnila Wulandani & Leo Wahyudi 

EcoBlogs Lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved