Kampung Malaumkarta di Sorong, Papua Barat, menyimpan keindahan alam yang perlu dilestarikan dan bahkan dibagikan ke khalayak luas. “Di Kampung Malaumkarta, biasanya saya dan teman-teman pergi ke jembatan untuk menikmati senja yang paling indah sambil melihat burung kelelawar mencari makan. Itu yang akan saya ceritakan di media sosial,” cerita Yunus Magablo saat ia diberi tugas memetakan konten mengenai kampungnya melalui Facebook.
Yunus dan 11 anggota Perkumpulan Generasi Malaumkarta (PGM) berkesempatan untuk mengikuti Pelatihan Konten Digital yang dilaksanakan EcoNusa bersama PGM selama 5 hari mulai dari 22-25 Maret 2021 di Sorong, Papua Barat.
Ada beberapa rangkaian kegiatan yang diikuti para peserta. Pada dua hari pertama, para peserta bersama Tim Komunikasi EcoNusa dan juga fasilitator video, Alberth Yomo, melaksanakan kelas belajar dengan materi seputar pemanfaatan kanal digital, dasar-dasar membuat konten digital, praktik desain grafis serta dasar-dasar pembuatan video melalui smartphone. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor EcoNusa Sorong, Papua Barat.
Dua hari selanjutnya para peserta melakukan praktik lapangan di Kampung Malaumkarta. Kegiatan ini berfokus pada identifikasi potensi konten dan pembuatan video. Ada berbagai tema konten yang mereka kembangkan, mulai dari permasalahan sampah dan lingkungan, potensi alam di wilayah kampungnya (obat tradisional dan komoditas alam), hingga kedekatan mereka secara kultural terhadap hutan, tempat mereka dan masyarakat setempat menggantungkan hidup.
Pilemo Magablo, salah satu peserta lain, mengangkat cerita dari kebiasaan masyarakat setempat untuk menikmati air tali ketika pergi ke hutan. “Kalau kami ada pergi ke hutan, kami jarang bawa minum. Kami cari dahan-dahan pohon di tanah, lalu dipotong ujungnya. Dari situ keluar air untuk kami minum,” ujarnya menceritakan kebiasaan masyarakat di kampungnya tersebut.
Pelatihan konten digital ini diharapkan dapat mendukung upaya kampanye pengusulan hutan adat di Wilayah Malaumkarta Raya. Saat ini para pemuda adat Malaukarta yang tergabung dalam PGM dengan dukungan EcoNusa tengah melakukan pemetaan potensi darat dan laut di wilayah adat kawasan Malaumkarta Raya. Pemetaan ini melibatkan enam kampung, yakni Kampung Malaumkarta, Kampung Mibi, Kampung Sutolo, Kampung Suatut, Kampung Wenbulun dan Kampung Malagufuk.
Herlina Mobalen, bendahara PGM dan juga salah satu peserta pelatihan, berharap pelatihan konten digital ini dapat membantu kawan-kawan PGM dalam mempromosikan daerah adatnya agar tidak dikonversi menjadi lahan-lahan sawit. “Masyarakat pu kehidupan di sini laut dan hutan. Kami hidup dari sini. Kami pu orang tua juga hidup dari sini. Kami ingin orang-orang tahu bahwa tanah kami kaya. Jangan sampai nanti berubah seperti daerah lain yang sudah jadi sawit. Kami ingin setelah pelatihan ini kami bisa membuat video tanpa bantuan orang lain, bisa promosikan sendiri,” kata Herlina optimis.
Editor: Leo Wahyudi & V Arnila Wulandani