Hayo, siapa yang kalau makan masih sering nggak habis terus sisa makanannya dibuang begitu saja? Buat yang masih sering melakukannya, kamu sudah tahu belum kalau sisa makanan yang kamu buang akan menjadi food waste (sampah makanan) yang merupakan penyumbang terbesar sampah di Indonesia? Berdasarkan data dari Badan Pembangunan Nasional (Bappenas), selama periode 2000-2019, jumlah sampah makanan di Indonesia mencapai 23 juta ton-48 juta ton per tahun. Sementara itu, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) memperkirakan bahwa jumlah angka food waste di dunia adalah sekitar 1,3 milyar ton per tahun. Besar sekali, ya jumlahnya! Hal ini terbilang ironis mengingat di saat yang sama masih banyak orang-orang di seluruh dunia yang mengalami kelaparan.
Banyaknya sampah makanan pun menimbulkan banyak permasalahan dan kerugian. Dari segi ekonomi, Bappenas menyatakan bahwa limbah makanan menyebabkan kerugian ekonomi mencapai Rp213 triliun sampai Rp551 triliun per tahun atau sekitar 4-5 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, ternyata sampah makanan juga menyebabkan sejumlah dampak negatif bagi lingkungan, lho! Apa saja ya sejumlah dampaknya dan bagaimana kita bisa membantu mengatasinya? Yuk, cari tahu di artikel ini!
Ini lho Dampak Menumpuknya Sampah Makanan Bagi Lingkungan!
Salah satu penyebab pemanasan global
Ketika sampah makanan dibiarkan menumpuk begitu saja di tempat pembuangan akhir, lama kelamaan mereka akan mengalami pembusukan dan memproduksi gas metana dalam jumlah besar. Gas metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global. Bahkan, emisi gas metana dianggap lebih berbahaya dibandingkan emisi karbon dioksida.
Menghasilkan air lindi
Kemudian, penumpukan sampah makanan juga dapat membantu menghasilkan air lindi. Air lindi adalah sebutan untuk air hujan yang menggenang atau terkontaminasi oleh tumpukan sampah. Sampah yang menumpuk tentunya telah mengeluarkan aneka unsur dan zat yang berbahaya, dan salah satu pengaruhnya adalah mencemari air hujan yang akan meresap ke dalam tanah.
Membuang-buang pasokan air
Dengan membuang-buang makanan, itu berarti kita sama saja ikut menyia-nyiakan pasokan air yang digunakan untuk memproduksi bahan makanan. Menurut World Resources Institute, jika ada 1,3 milyar ton sampah makanan di dunia setiap tahunnya, maka paling tidak ada 45 triliun galon air yang ikut terbuang. Proses produksi beraneka jenis makanan di dunia ini memang membutuhkan jumlah air yang besar. Misalnya, data dari World Water Assessment Program menunjukkan bahwa 70% air tawar di dunia ini digunakan oleh sektor agrikultur untuk bercocok tanam.
Membahayakan ekosistem dan para satwa
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan sampah makanan yang menumpuk adalah sayuran dan buah-buahan yang pada akhirnya bisa menarik perhatian aneka satwa. Namun, jika para satwa ini mengonsumsi makanan yang telah membusuk, mereka pun bisa menjadi ikut merasakan dampak negatifnya.
Lantas Apa yang Bisa Kita Dilakukan?
Membeli dan menyimpan bahan makanan dengan bijak
Saat akan berbelanja bahan makanan, coba deh buat catatan terlebih dahulu bahan apa saja yang memang kamu butuhkan. Kemudian, simpanlah bahan-bahan makanan tersebut dengan baik agar bisa tahan lama dan tidak cepat basi. Dengan begitu, kamu bisa menghindari kemungkinan adanya sisa bahan makanan yang tidak terpakai.
Masak sesuai dengan kebutuhan
Ketika akan memasak, perkirakanlah terlebih dahulu porsi makanan yang sesuai dengan kebutuhanmu untuk meminimalisir adanya sisa makanan. Tips ini terutama berlaku saat kamu akan memasak dalam porsi besar, seperti misalnya dalam acara-acara yang mengundang banyak tamu.
Memanfaatkan sisa makanan dengan kreatif
Jika kamu memang tidak dapat menghabiskan makananmu karena suatu alasan, kamu bisa mencoba mengolahnya menjadi sesuatu yang lain. Misalnya adalah diolah menjadi jenis makanan yang lain atau dimanfaatkan menjadi kompos.
Mendonasikan kelebihan makanan yang dimiliki
Punya makanan berlebih setelah mengadakan acara di rumah, kampus, maupun pernikahan? Daripada terbuang sia-sia, kamu dapat mendonasikan makananmu ke food bank yang ada di Indonesia untuk kemudian mereka salurkan ke orang-orang yang membutuhkan.
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan bahayanya penumpukan sampah makanan secara berlebih dan apa saja yang bisa kita lakukan untuk membantu mengatasinya? Jangan lupa untuk dipraktikkan ya, tips-tipsnya! Lalu, jangan lupa juga untuk mengajak orang-orang terdekatmu, seperti misalnya keluarga dan teman-teman untuk tidak lagi menyisakan makanan. Dengan melakukan hal-hal sederhana ini, berarti kamu telah ikut berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan.
Kemudian, kalau kamu tertarik untuk mengajak lebih banyak orang agar lebih peduli dengan isu sampah makanan, kamu juga bisa belajar lebih lanjut untuk menjadi diplomat lingkungan dengan mengikuti School of Eco Diplomacy. Melalui kegiatan ini, kamu akan diberi banyak pengetahuan dan kemampuan yang penting untuk dimiliki seorang diplomat lingkungan dalam melakukan aksinya. Pantau terus website dan media sosial EcoNusa untuk informasi School of Eco Diplomacy berikutnya, ya!