Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Jejak Karbon Itu Apa Sih dan Gimana Cara Menguranginya?

Bagikan tulisan ini

Belakangan, kita mungkin sering mendengar ajakan untuk menghitung jejak karbon yang kita hasilkan dan melakukan hal-hal yang dapat mengurangi jejak karbon tersebut. Upaya pengurangan jejak karbon ini bertujuan untuk mengatasi pemanasan global yang terus terjadi hingga saat ini. Tapi, sebenarnya jejak karbon itu apa sih? Apa aja penyebabnya? Terus, cara apa yang sebenarnya efektif untuk mengurangi jejak karbon? Daripada bingung, yuk langsung aja simak pembahasan lengkap tentang jejak karbon berikut ini!

Jejak karbon itu apa sih & apa aja penyebabnya?

Singkatnya, jejak karbon adalah jumlah total gas rumah kaca, termasuk karbon dioksida dan metana yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan produksi dan kegiatan sehari-hari setiap orang. Contohnya adalah saat kita berkendara, menggunakan listrik untuk keperluan sehari-hari, hingga berasal dari makanan yang kita konsumsi. Kita coba bahas satu-satu ya!

1. Penggunaan transportasi

Berbagai aktivitas yang kita lakukan sehari-hari menuntut kita untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Jadi, gak heran kalau banyak orang yang menghabiskan waktu sehari-harinya dengan menggunakan aneka transportasi, seperti sepeda motor, mobil, bus, hingga pesawat. Faktanya, saat digunakan kendaraan-kendaraan ini akan menghasilkan polusi dan emisi yang memperburuk kualitas udara. Berdasarkan data dari International Energy Agency pada tahun 2015, 30% dari total emisi CO2 yang dihasilkan di Indonesia berasal dari sektor transportasi. Dari jumlah itu, 88%-nya berasal dari transportasi darat.  

2. Penggunaan energi listrik

Saat ini, listrik yang kita gunakan sehari-hari kebanyakan masih berasal dari sumber energi tak terbarukan, seperti batu bara. Jadi, semakin banyak listrik yang digunakan, maka akan semakin banyak pula emisi karbon yang dihasilkan dari  pembakaran bahan bakar fosil di pembangkit tenaga listrik. Coba deh sekarang kamu hitung ada berapa perangkat elektronik yang kamu gunakan sehari-hari dan membutuhkan energi listrik. Mulai dari lampu, AC, TV, mesin cuci, kulkas, komputer, dan mungkin masih banyak lainnya lagi. Banyak juga ya ternyata!

3. Produksi, konsumsi, dan sampah makanan

Makanan yang kita konsumsi sehari-hari tidak datang begitu saja, tapi telah melalui proses produksi yang panjang. Nah, jejak karbon makanan ialah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan selama proses tersebut, mulai dari penghasilan bahan baku, pengolahannya, hingga pembuangannya. Kemudian, saat sisa makanan kita menumpuk dan membusuk di tempat pembuangan akhir, mereka pun bisa menghasilkan emisi gas rumah kaca. Data dari Badan Pangan Dunia  (FAO) menunjukkan bahwa setiap tahunnya sampah makanan menghasilkan sekitar 3,3 miliar ton gas rumah kaca yang kemudian terlepas ke atmosfer.

Terus, kita bisa apa nih untuk membantu mengurangi jejak karbon?

Tentunya, kita enggak bisa menghentikan total penggunaan energi listrik, sama sekali enggak berkendara, dan menyetop produksi makanan kan ya? Tapi, kita bisa lho menjadi konsumen yang lebih bijak dan tidak berlebihan untuk membantu mengurangi jejak karbon. Misalnya adalah dengan melakukan hal-hal ini:

  • Untuk perjalanan yang relatif dekat, misalnya kurang dari 2 km, coba deh untuk berjalan kaki atau naik sepeda saja. Selain lebih ramah lingkungan, kamu bisa sekalian berolahraga, lho!
  • Utamakan menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi.
  • Gunakan energi listrik dengan bijak dan matikan saat tidak digunakan. Misalnya mematikan lampu saat tidur dan segera matikan AC setelah selesai digunakan.
  • Mengurangi konsumsi makanan dengan jejak karbon yang tinggi, seperti daging.
  • Habiskan makananmu sehingga tidak menjadi sampah makanan.
  • Jadikan sisa sampah organikmu menjadi kompos, alih-alih langsung berujung ke tempat pembuangan akhir.

Mana nih di antara hal-hal tersebut yang sudah mulai kamu lakukan untuk membantu mengurangi jejak karbon? Meskipun terkesan kecil dan simpel, langkahmu ini bisa membantu membawa perubahan, lho! Yang terpenting adalah kita konsisten melakukannya dimulai dari sendiri. Lalu, setelahnya kamu juga bisa mengajak orang-orang di sekitarmu agar mereka juga tergerak untuk membantu mengurangi jejak karbon.

Berita lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved