Search
Close this search box.
EcoStory

Pohon dan Warisan Keluarga Nirina Zubir

Bagikan Tulisan

Penyiar dan pemandu acara Nirina Zubir tak pernah menyangka kebun dan pepohonan di dalamnya adalah salah satu peninggalan berharga mendiang ibunya, Cut Indria Marzuki. Bertahun-tahun kemudian, Nirina merasakan manfaat kegemaran berkebun ibunya. Apalagi pada masa pelik akibat pandemi COVID-19 saat ini. Minimal, ia tak perlu pergi ke supermarket untuk membeli buah dan sayur-mayur.

“Mama suka banget sama tanaman. Mama dikasih area di pojok aja, lama-lama di setiap pojok ada tanaman,” kata Nirina kepada EcoNusa.

Cut Indria meninggalkan pohon kesukaannya sebagai “warisan”. Tak hanya di rumah Nirina, di setiap rumah anaknya, tegak berdiri pohon durian. Jauh sebelum itu, perdebatan kecil pernah terjadi di antara Nirina dan Cut Indria lantaran perbedaan jenis tanaman yang mereka sukai. Nirina menyukai keindahan pada tanaman bunga, sedangkan Cut Indria hanya menyukai tanaman sayur dan buah. 

“Sekarang cabai bisa metik sendiri di kebun. Seneng banget. Namanya juga orang awak. Pasti pedes kan,” ujar Pemeran Utama Wanita Terbaik Festival Film Indonesia 2006 itu diiringi gelak tawa.

Setelah Cut Indria wafat, Nirina terpanggil untuk meneruskan peninggalan ibunya itu. Ia merasa diberi tanggung jawab menjadi “pengurus baru” kebun dengan berbagai jenis tanaman, seperti lidah buaya, pepaya, belimbing wuluh, pisang, dan sirih.

Warisan ilmu bercocok tanam yang ia peroleh kemudian diturunkan kepada kedua anaknya, Zivara Ruciragati Sharief dan Elzo Jaydo Anvaya. Mereka memiliki tanaman favorit yang berbeda. Zivara menyukai kaktus, sedangkan Elzo memilih kantong semar. Setiap pagi, mereka rutin menyiram tanaman favorit masing-masing.

Dalam berbagai kesempatan, Nirina akan menjelaskan peran penting nenek mereka dalam mewariskan kebun dan kegemaran bercocok tanam. Nirina berharap Zivara dan Elzo akan turut menjaga “warisan” Cut Indria hingga bertahun-tahun mendatang.

Nirina menanamkan kepada anak-anaknya bahwa semua itu adalah makhluk hidup. “Sekarang mama yang jagain mereka. Suatu hari kalian yang merawat. Enak kan, kamu bisa makan buah dari situ,” katanya. Saat ini anak-anak Nirina masih mengatakan ‘My mom loves plants’. Tapi ia berharap suatu saat nanti mereka akan berkata ‘I love plants’. “Aku kasih contoh terus ke mereka,” terang Nirina.  

Selain berkebun, Nirina ingin “mewariskan” kebiasaan baru bagi pasangan suami-istri. Sejak 2012, Nirina menggunakan sepeda sebagai moda transportasi ramah lingkungan. Bersama suaminya, Ernest Fardiyan Sjarif, Nirina membuat akun sosial media dan tagar #suami_istri_ride. Polusi udara Kota Jakarta membuat mereka semakin bersemangat bersepeda dan mengajak orang lain turut serta.

Melihat polusi yang making meningkat, Nirina dan suaminya makin rajin bersepeda. “Tiap hari pasti ada yang menggunakan tagar itu. Seneng lah sepedaan jadi gerakan yang positif,” ucap Nirina.

Editor: Leo Wahyudi & V. Arnila Wulandani

EcoBlogs Lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved