Search
Close this search box.
EcoStory

Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat

Bagikan Tulisan
Murid sekolah dasar di Maluku membersihkan sampah di pantai. Sampah plastik merusak ekosistem alam dan bisa meracuni manusia. (Yayasan EcoNusa/Victor Fidelis)

Saya sengaja meminjam tema peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-77 tahun ini untuk tulisan ini. Tema ini secara lugas telah mewakili fakta di negeri ini sekaligus menjadi penyemangat untuk bangkit kembali dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. 

Pandemi memang belum berakhir, karena masih ada ribuan orang yang dinyatakan positif Covid-19 sampai saat ini. Namun angka kesembuhan pun tinggi dan angka kematian juga sangat rendah. Pemerintah belum perlu menarik rem darurat. Ekonomi pun mulai menggeliat seiring dengan aktivitas masyarakat yang kembali normal, meski tanpa mengabaikan protokol kesehatan. Bahkan fundamental ekonomi Indonesia masih cukup tangguh dibanding negara-negara besar yang kini mulai merasakan pil pahit inflasi di tengah ekonomi global yang mulai melemah.

Kita patut berbangga melihat kondisi Indonesia hari ini. Kesejahteraan masyarakat meningkat jika ditilik dari beberapa indikator kunci, yaitu penurunan kemiskinan dan angka pengangguran, peningkatan lapangan kerja. Setidaknya upaya pemulihan ekonomi nasional berjalan cukup baik. Kenyataannya kini kegiatan ekonomi dan pembangunan mulai menggeliat lagi. 

Baca Juga: EcoNusa Dukung Riset Kelautan dan Perikanan di Kepulauan Maluku

Namun kita juga tidak menutup mata bahwa masih ada banyak persoalan di negeri ini. Persoalan itu antara lain menyangkut kepemimpinan, demokrasi, lingkungan, kualitas sumber daya manusia, polarisasi ideologi, keadilan sosial, dan sebagainya. Persoalan tersebut perlu pemecahan bersama.

EcoNusa pun terpanggil untuk memberikan kontribusi terhadap perbaikan situasi di negeri ini, terutama ketika menyangkut persoalan lingkungan dan pembangunan sumber daya manusia di wilayah timur Indonesia. Hal ini menjadi hasil refleksi saat organisasi ini merayakan usia karyanya yang kelima pada Juli lalu. 

Rapat Dewan Pembina, Pengawas, dan Pengurus Yayasan EcoNusa bulan lalu pun memberikan apresiasi atas kemajuan pesat lembaga ini. Namun dewan tetap mengingatkan bahwa perjuangan masih panjang. Perlu mengatur nafas dan strategi agar karya EcoNusa tetap memberikan makna bagi banyak orang. 

Baca Juga: Pawai Bebas Plastik Minta Perusahaan Produsen Setop Kemasan Saset

Terinspirasi tulisan Haiven dan Khasnabish, The Radical Imagination, saya sependapat bahwa saat ini kita perlu memiliki imajinasi radikal. Imajinasi ini bukan sekedar soal mimpi masa depan, tetapi membawa segala kemungkinan di masa depan itu ke masa kini melalui aksi dan bentuk solidaritas baru. Imajinasi radikal juga mengenang kekuatan dan perjuangan masa lalu sehingga menjadi semangat untuk melakukan transformasi di masa kini. Saya rasa momen peringatan hari kemerdekaan ini sangat kontekstual dengan imajinasi radikal. 

Istilah imajinasi radikal bukan berafiliasi pada isu politik, tetapi merupakan proses kolektif yang harus dilakukan bersama-sama. Bukan sekedar soal taktik, strategi atau keyakinan, tapi imajinasi radikal adalah pemahaman bahwa sebuah sistem dapat diubah secara perlahan. Sudah saatnya imajinasi radikal itu dimiliki oleh kaum muda. Merekalah yang akan mewarisi masa depan bangsa ini.

EcoNusa menaruh perhatian besar terhadap anak muda. Mereka harus dikelola dengan serius, karena merekalah yang memiliki solusi untuk kebaikan negeri ini. Lembaga ini meyakini bahwa anak muda merupakan aset berharga untuk membangun perubahan. Setidaknya mereka bisa memulai dengan memilih calon-calon pemimpin negeri yang peduli pada demokrasi dan ekologi. Sementara itu, mereka terus belajar berjejaring dan berdiplomasi soal ekologi yang lestari. 

Baca Juga: Berjalan Sambil Membuat Jalan

Momentum peringatan Hari Kemerdekaan, Hari Pramuka, memberi makna dan amanat yang kuat pada usia EcoNusa yang kelima saat ini. Saya sangat optimis dengan apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam peringatan Hari Pramuka tahun ini. “Di tengah ketidakpastian dunia dan ancaman krisis global, tunas-tunas bangsa Indonesia tetap tumbuh dan berkarya,” kata Presiden. EcoNusa pun berupaya dengan segenap tenaga agar kaum muda terus tumbuh dan berkarya untuk kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah timur Indonesia. 

EcoBlogs Lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved