
Pulau Masi Masi, yang terletak di Distrik Pantai Timur Bagian Barat, Kabupaten Sarmi, Papua, adalah pulau kecil dengan kekayaan sumber daya alam yang besar. Di Desa Artibe, yang berada di pulau ini, masyarakat hidup dari hasil bumi dan laut, seperti kelapa, ikan, lobster, dan teripang, yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.
Salah satu komoditas yang menjadi andalan masyarakat adalah kelapa, yang diolah menjadi kopra dan minyak kelapa. Mereka juga biasa menangkap ikan segar, lobster, dan teripang. Sayangnya, lokasi pulau yang cukup jauh dari kota menyebabkan biaya transportasi cukup mahal sehingga warga kesulitan menjual hasil tangkapan.
Baca Juga: Meningkatkan Literasi Keuangan Petani Kopra di Kampung Takar, Papua
Sejak awal 2025, Yayasan EcoNusa telah terlibat langsung mendukung warga Pulau Masi Masi. Salah satunya adalah membeli kopra dari masyarakat sebagai upaya awal memperkuat rantai pasok dan membuka peluang pemasaran. Namun, upaya jangka panjang tentu membutuhkan kemandirian warga itu sendiri.
Pembentukan Bumdes: Membangun dari Desa
Yayasan EcoNusa turut mendampingi proses pembentukan Bumdes tersebut sebagai bagian dari penguatan kapasitas masyarakat. Pada Mei 2025, EcoNusa menggelar pelatihan manajemen organisasi di Balai Desa Artibe, yang dihadiri oleh warga dan aparat desa. Dalam sambutannya, Sekretaris Desa Artibe, Melkias Dimor, menyampaikan rasa terima kasihnya atas diadakannya pelatihan tersebut. “Mewakili kepala desa, kami menyampaikan terima kasih atas kedatangan Tim. Bapak dan ibu, tujuan mereka ke sini adalah untuk melatih cara membentuk koperasi atau Bumdes,” kata Melkias.
Melihat potensi pulau dan letak geografisnya yang cukup jauh dari kota, warga dan aparat Desa Artibe di Pulau Masi Masi mulai merancang solusi jangka panjang melalui pembentukan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Bumdes diharapkan bisa menjadi wadah resmi untuk mengelola potensi lokal, memperkuat sistem distribusi, serta membuka akses pasar bagi produk kelapa dan hasil laut dari pulau ini.
Pelatihan Manajemen Organisasi
Kegiatan pelatihan diawali dengan sesi edukasi mengenai pentingnya struktur organisasi yang baik. Direktur Keuangan dan Operasional Yayasan EcoNusa, Etik Meiwati, memberi penekanan pada proses pemilihan pengurus yang transparan dan berbasis kemampuan.
“Bapak, ibu, saya ingatkan dalam memilih bendahara dan pengurus lainnya, tolong pilih yang punya kecakapan dalam mengelola uang, bisa mencatat, membuat laporan, dan dipercaya oleh semua,” ujar Etik.
Baca Juga: Kopra: Sumber Penghidupan dari Pulau Pai dan Kampung Yamnaisu
Setelah struktur pengurus terbentuk, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan manajemen organisasi. Dalam sesi ini, tim EcoNusa membimbing pengurus Bumdes untuk memetakan potensi desa, mengidentifikasi sumber daya dan modal yang tersedia, serta menyusun aturan internal sebagai dasar pengelolaan usaha ke depan.
Menuju Kemandirian Ekonomi Pulau
Pembentukan Bumdes bukan sekadar formalitas administratif, melainkan langkah awal menuju transformasi ekonomi desa. Dengan pengelolaan yang baik, potensi besar dari kelapa, ikan, lobster, dan teripang bisa menjadi sumber kesejahteraan bagi seluruh warga.
Melalui kolaborasi warga, pemerintah desa, dan dukungan dari mitra seperti Yayasan EcoNusa, Pulau Masi Masi kini menapaki jalan menuju kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. Sebuah langkah kecil dari balai desa yang membawa harapan besar bagi masa depan masyarakat pesisir Papua.
Editor: Nur Alfiyah