Tahun 2023 menjadi batu uji ketahanan bagi EcoNusa. Setelah bertahun-tahun berjuang menghadapi pandemi, tahun ini mereka harus berhadapan dengan tantangan pendanaan yang tidak terduga. Proyek besar yang dimulai pada 2019 berakhir lebih cepat, memaksa EcoNusa untuk beradaptasi cepat. Namun, berkat dukungan penuh dari para donor yang fleksibel, semua program berhasil terus berjalan dengan efektif. (Baca: Laporan Tahunan EcoNusa 2023, Kolaborasi Memperkuat Dampak)
Komitmen EcoNusa terhadap kemandirian dan keberlanjutan di Indonesia Timur, khususnya Tanah Papua dan Kepulauan Maluku, tetap kokoh. Melalui PT Ekosistem Bumi Lestari (KOBUMI) yang didirikan pada 2022, EcoNusa berupaya memperkuat ekonomi lokal dengan memasarkan produk komunitas, meningkatkan kualitas produk, dan mendukung penelitian sumber daya alam. Sepanjang 2023, KOBUMI berhasil mengirimkan 82,6 ton pala dan 1,6 ton udang ke pasar besar di Jakarta dan Surabaya.
“Kami tidak ingin pendanaan menjadi halangan untuk keberlanjutan. Bagi EcoNusa, inisiatif untuk kemandirian masyarakat di Indonesia Timur, khususnya Tanah Papua dan Kepulauan Maluku, tidak akan pernah berakhir,” kata Bustar Maitar, CEO EcoNusa.
Dengan dinamika politik yang terus berubah, terutama setelah penetapan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua, EcoNusa menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2024-2028. Berbasis pada kajian komprehensif tentang aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya, Renstra ini bertujuan memastikan semua program tetap relevan dan adaptif.
Baca juga: Laporan Kajian Internal EcoNusa 2023
EcoNusa memandang 2024 sebagai tahun kolaborasi dan inovasi. Mereka berencana memperkuat kerjasama dengan NGO, CSO, pemerintah daerah, dan lembaga donor untuk menjaga dan melestarikan ekosistem serta sumber daya alam Papua. Kajian yang dilakukan diharapkan menjadi panduan strategis bagi berbagai pihak dalam merencanakan pembangunan yang berkelanjutan.
Dengan semangat baru dan strategi yang diperbarui, EcoNusa siap menghadapi 2024, membawa harapan besar untuk lingkungan yang lebih baik dan masyarakat yang lebih mandiri di Indonesia Timur.