Search
Close this search box.
EcoStory

Kementerian Kelautan dan Perikanan Tawarkan Kesempatan Kolaborasi dengan EcoNusa

Bagikan Tulisan

Setelah berhasil menyelenggarakan Aksi Muda Jaga Laut (AMJI) pada Oktober 2021, EcoNusa mengadakan diskusi santai bersama Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM-KP) yang dihadiri oleh DR.Kusdiantoro Domiri sebagai Plt. Kepala BRSDM-KP beserta jajarannya pada 29 Desember 2021 di kantor EcoNusa, Jakarta. 

Kehadiran Kusdiantoro selain memberikan apresiasi atas kegiatan AMJI juga memaparkan program BRSDM di 2022. Mereka akan melakukan pemotretan hasil riset tentang arkeologi laut sehingga daerahnya dapat dijadikan sebagai lokasi pariwisata bawah laut. Hasil pemotretan ini akan menunjukkan kekayaan laut Indonesia sebagai negara maritim. 

Program yang tak kalah penting adalah misi KKP untuk menggerakkan anak muda agar lebih sadar terhadap lingkungan melalui program go to campus. Sementara itu, di jenjang pendidikan tingkat Sekolah Dasar dan Menengah, KKP akan membuat komik tematik yang bisa memberi pengetahuan dan menggugah kesadaran mereka terhadap lingkungan. Tak hanya kalangan anak muda, KKP juga akan memberdayakan kampung agar menghasilkan inovasi.

“Ada dua hal penting yang dilakukan oleh BRSDM, yaitu menghasilkan riset yang inovatif dan menyiapkan SDM yang unggul,” kata Kusdiantoro. 

Persoalan laut tidak bisa berdiri sendiri. Menurut Kusdiantoro, persoalan laut tidak dapat dipisahkan oleh persoalan sungai dan danau yang juga perlu dikelola dengan baik. Karena itu, untuk menjaga ekosistem danau dan sungai diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan edukasi kepada masyarakat. 

Namun hasil riset ini tidak bisa disimpan untuk sendiri. “Hasil riset harus memberi manfaat bagi banyak orang. Dengan demikian, harus dibiasakan untuk kerja bersama atau berkolaborasi,” katanya. BRSDM sendiri memiliki 23 sekolah, 12 lembaga riset, dan 5 balai pelatihan di seluruh Indonesia. 

Menanggapi hal tersebut, Manajer Program Kelautan EcoNusa Wiro Wirandi mengatakan bahwa EcoNusa juga memiliki program sail to campus yang sudah berjalan di 10 kampus di Indonesia. “Program ini untuk mendekatkan isu laut kepada anak muda. Kami juga mengundang pemangku kepentingan seperti dari pihak pemerintah, kampus, influencer, dan sebagainya,” kata Wiro. 

EcoNusa juga telah membangun jejaring bersama para pemangku kepentingan, seperti Jaring Nusa, KORAL, dan banyak komunitas yang tersebar di Indonesia. Selain itu, EcoNusa juga menekankan tentang banyaknya kesempatan untuk berkolaborasi dengan KKP melalui citizen scientist, penghargaan penyuluh, penyusunan database perikanan yang independen, dan kerja sama dengan kampus-kampus di bawah KKP. 

Seperti diketahui, EcoNusa telah mengadakan AMJI pada 2021 yang berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk BRSDM-KP dengan melibatkan 7.724 perserta di seluruh Indonesia bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021. Kegiatan di 142 titik ini berhasil mengumpukan 24.461 kilogram sampah, menanam 33.572 bibit pohon dan mangrove, 1.058 bibit terumbu karang, merestorasi 1.000 kilogram kerang hijau, serta melepaskan 200 tukik, 2000 benih lobster dan 2200 benih Baronang. Gerakan sukarela ini dipublikasikan oleh 154 media.  

Editor: Leo Wahyudi

EcoBlogs Lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved