EcoStory

Kampung Mandoni, Kampung Kepiting Bakau

Bagikan Tulisan
Kepiting bakau yang hidup di Kampung Mandoni, Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. (Yayasan EcoNusa/Kei Miamoto)

Kampung Mandoni di Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, boleh berbangga hati dengan hasil pemanfaatan mangrove di wilayah sekitar kampung mereka. Melalui mangrove mereka dapat menangkap kepiting bakau, rajungan, kerang, dan ikan. Kepiting bakau yang mereka tangkap cukup terkenal terutama di Distrik Kokas dan masyarakat di luar Kokas. Kepiting bakau di wilayah seputar mangrove berukuran cukup besar. Bahkan satu ekor kepiting bakau ada yang bobotnya mencapai lebih dari satu kilogram.

Manfaat ekosistem mangrove tidak hanya terkait dengan persoalan ekologi. Kenyataannya, ekosistem mangrove dapat meningkatkan kesehjateraan ekonomi masyarakat sekitar. Buktinya Sangadiah. Ibu ini bisa membangun rumah dan mendirikan sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dari hasil menangkap kepiting bakau. Demikian juga yang dialami oleh Mariam yang dapat mebiayai kuliah anaknya dari hasil menangkap kepiting bakau di kawasan ekosistem mangrove.

Mereka menggunakan cara tradisional untuk menangkap kepiting bakau. Cara yang mereka gunakan sangat ramah lingkungan. Mereka akan melepaskan kembali kepiting betina yang bertelur serta kepiting dengan ukuran kecil. Menurut mereka, tindakan itu dilakukan karena generasi berikutnya harus dapat menikmati hal yang sama dengan yang mereka peroleh sekarang. Kedua ibu tersebut mewakili masyarakat Mandoni lainnya yang menangkap kepiting bakau dengan cara berkelanjutan.

Kawasan hutan mangrove di sekitar Kampung Mandoni yang cukup lebat itu terbagi dalam dua status, yaitu kawasan ekosistem mangrove primer dan kawasan ekosistem mangrove sekunder. Kedua kawasan ekosistem mangrove berbeda antara yang belum terintervensi oleh manusia atau masih alamiah dan yang sudah terintervensi, karena pemanfaatan kayu dan lainnya. Kawasan ekosistem mangrove dengan jenis-jenis seperti Avicennia sp, Sonneratia sp, Rizhopora sp, dan Bruguria sp mendominasi kawasan ekosistem tersebut. Kawasan ekosistem mangrove di wilayah Mandoni sangat cocok untuk perkembangan dan kelestarian hewan-hewan laut dan air payau. Tak heran jika kawasan tersebut menjadi wilayah yang tepat untuk pemijahan (spawning ground), daerah asuhan (nursery ground), dan daerah mencari makan (feeding ground) bagi semua fauna air tersebut.

Masyarakat kampung Mandoni mendapatkan manfaat ekonomi dari kawasan ekosistem mangrove. Hal ini dapat menjadi contoh bagi wilayah-wilayah lain di sekitar kawasan ekosistem mangrove. Mempertahankan, menjaga, dan mengelola kawasan ekosistem mangrove secara berkelanjutan menjadi tanggung jawab semua pihak. Bukan hanya tanggung jawab masyarakat sekitar kawasan mangrove seperti Kampung Mandoni.   Editor: Leo Wahyudi S.

EcoBlogs Lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved