EcoStory

Bersatu Mencintai, Menjaga dan Merawat Laut

Bagikan Tulisan
Peluncuran Pandu Laut Nusantara

Laut Indonesia memanggil pemuda-pemudi dan seluruh masyarakat Indonesia untuk bergabung bersama dalam Komunitas Pandu Laut Nusantara yang dicanangkan secara resmi oleh tokoh kelautan nasional sekaligus Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dalam ajang Car Free Day, di Jakarta hari ini. Pandu Laut adalah gerakan bersama yang akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk bergandengan tangan dalam mengelola laut dan seisinya secara bijak, menjaga kelestariannya agar tetap bisa melayani kehidupan karena laut adalah masa depan bangsa Indonesia.

Menteri Susi dalam peluncuran Pandu Laut Nusantara menyatakan Laut merupakan kebanggaan bangsa Indonesia. Semua berawal dari komitmen dalam Deklarasi Juanda, Namun sayangnya banyak ancaman laut Indonesia yang harus dihadapi.

Setelah persoalan perikanan tangkap ilegal yang telah diatasi dengan penegakan hukum, sektor perikanan dan kelautan masih harus terus ditingkatkan tata kelolanya. Sampah terutama plastik juga telah menjadi permasalahan serius tidak hanya di darat tetapi juga di laut dan pesisir. Sementara, hampir 35% karang Indonesia rusak dan sebagian besar lainnya dalam ancaman. Kondisi laut semakin buruk ditambah efek pemanasan global yang meningkatkan suhu air laut dan kenaikan permukaan.

“Laut Indonesia harus bebas dari perusak dan pencuri ikan, tidak hanya berhenti pada penenggalaman kapal ikan ilegal. Kita harus bisa mengelola harta karun masa depan kita untuk anak cucu dan masa depan bangsa Indonesia. Pandu Laut Nusantara adalah inisiatif saya secara pribadi untuk memanggil anak bangsa bergandengan tangan berdiri menghadap laut dan bersatu mencintai, menjaga dan merawat laut Nusantara,” tegas Susi Pudjiastuti, sebagai pencetus sekaligus pelindung dan pengarah utama Pandu Laut Nusantara.

Untuk itu, lanjut Susi, harus ada gerakan yang menyatukan seluruh pemangku kepentingan laut, organisasi yang cinta laut. Pasalnya, laut adalah masa depan bangsa. “Maka kita semua harus menjaga laut, demi masa depan anak cucu kita. Nantinya pada tanggal 18 Agustus kita akan bersama-sama berdiri di laut daerah masig-masing jam 4 sore untuk melakukan aksi bersih laut bersama,” terang Susi.

Pandu Laut Nusantara adalah komunitas terbuka dan independen yang diinisiasi secara pribadi di Pangandaran oleh Ibu Susi Pudjiastuti bersama Bramantyo Satyamurti Poerwadi, Akhadi Wira Satriaji (Kaka), Mohammad Ridwan Hafiedz (Ridho), Aprika Rani Hernanda, Ony Serodja Hafiedz dan Bustar Maitar. Ikut bersama sebagai anggota Pandu Laut Nusantara yang diresmikan hari ini adalah Marcel Siahaan, Prita Laura dan sejumlah tokoh lain yang peduli terhadap masa depan laut Indonesia. Peresmian Komunitas Pandu Laut ditandai dengan pemasangan Scraft oleh Ibu Susi Pudjiastuti kepada nama-nama tersebut dan Peniupan terompet pandu laut oleh Kaka Slank sebagai tanda diresmikannya Komunitas Pandu Laut Nusantara.

Bersamaan dengan pencanangan gerakan bersama dalam Komunitas Pandu Laut Nusantara, Yayasan EcoNusa juga meluncurkan Kampanye Harmoni Laut sebagai upaya advokasi publik terhadap penyelamatan lingkungan hidup, khususnya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil.

Sejalan dengan tujuan Komunitas Pandu Laut Nusantara, Ketua Yayasan EcoNusa Bustar Maitar menegaskan gerakan masyarakat yang efektif harus dibangun bersama dan tidak bisa bergantung pada satu pihak saja. Karena itu, EcoNusa dengan Kampanye Harmoni Laut mendukung Pandu Laut Nusantara sebagai tindak lanjut kepedulian masyarakat umum terhadap laut.

Dirinya menyebut jika laut masih berwarna biru jika dilihat dari permukaan, akan tertapi, apa yang terjadi berpuluh-puluh tahun ada di dalam laut. “Persoalan laut hari ini adalah karena perilaku kemarin. Dan kalau hari ini kita tidak merubah perikalu bagaimana bisa kita merawat laut, persoalan sampah plastik dan kerusakan terumbu karang akan terus berlanjut sampai kapan pun. Gerakan harmoni laut ingin mendorong kita semua untuk berdamai dengan alam khususnya laut serta dapat melola dan menjaga masa depan bangsa Indonesia ini,” ucap Bustar.

Kampanye Harmoni Laut bersama-sama dengan Komunitas Pandu Laut Nusantara kemudian akan menggelar kegiatan-kegiatan yang akan melibatkan masyarakat untuk bagaimana dapat berbuat nyata sebagai bentuk cinta dan peduli laut. Selanjutkan, kampanye ini juga akan mendukung penyelenggaraan Konferensi Our Ocean ke-2 yang akan diselenggarakan di Bali pada 28-30 Oktober 2018. Indonesia telah dipilih sebagai tuan rumah penyelenggara agenda internasional ini sehingga masyarakat luas perlu bersama-sama mendukung acara ini demi laut yang lebih sehat dan masa depan bangsa yang lebih baik.

EcoBlogs Lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved