Isu perubahan iklim menjadi penting bagi saya sebagai milenial karena saya merasakan betapa ekstremnya perubahan cuaca dalam beberapa tahun terakhir. Hari ini panas seketika kemudian hujan lebat mengguyur dan kemudian panas kembali.
Selama 17 tahun tinggal di Jakarta saya merasa bahwa polusi udara menimbulkan banya k sekali masalah. Hutan tidak ada lagi, pepohonan kian minim hanya mempercantik jalan-jalan protokol sementara upaya penanaman tidak gencar dilakukan karena minimnya lahan.
Minimnya pohon jelas menyebabkan banjir akibat drainase tidak terkelola baik. Wajar hujan 2 jam banjir siap menghadang. Darurat oksigen pada 2021 menjadi cambuk saya bahwa oksigen menjadi rebutan, bahwa oksigen menjadi rebutan 250 juta manusia Indonesia.
Inilah mengapa saya dan suami memutuskan untuk meninggalkan hiruk-pikuk Jakarta dan mengejar apa yang kami cita-citakan yaitu kembali ke alam pedesaan di Desa Serang Blitar. Saya ingin menata hidup yang lebih segar di desa, menyegarkan mata dan melakukan satu kebaikan dengan menanam pepohonan . Ini telah saya lakukan demi sedekah oksigen dan menyelamatkan bumi sejak 2018 dan Alhamdulillah berlanjut hingga saat ini.
Melalui kampanye ini saya ingin menjadi bagian dari perubahan dunia. Mungkin bukan hanya Indonesia Timur tapi banyak wilayah yang kini menyumbang krisisi iklim. Tapi, saya yakin dengan kampanye #DefendingPradise saya bisa lebih banyak berkontribusi untuk menyelamtkan bumi tercinta. Sedekah oksigen demi kehidupan nan syurgawi.