Universitas Cornell, WRI, IUCN, Yayasan EcoNusa, Pemerintah Papua Barat, dan Yayasan Rekam Nusantara menyelenggarakan side-event sebagai bagian dari rangkaian New York Climate Week 2024, dengan tema “Celebrating a Decade of Reduced Deforestation and Achieving FOLU Net Sink 2030 in the World’s Third Largest Rainforest.” Acara ini berlangsung pada Kamis, 26 September 2024, di kampus IRL Cornell University, New York, Amerika Serikat.
Diskusi ini terbagi menjadi dua sesi yang berfokus pada pencapaian Indonesia dalam menekan laju deforestasi dan berkontribusi terhadap mitigasi krisis iklim global. Beberapa tokoh penting dunia yang hadir antara lain: Lord Zac Goldsmith (Senior Fellow, Bezos Earth Fund), Razan Al Mubarak (Presiden IUCN dan UN Climate Change High-Level Champion), Duta Besar Norwegia Hans Brattskar (Utusan Khusus untuk Iklim dan Hutan), serta Ani Dasgupta (Presiden dan CEO WRI).
CEO Yayasan EcoNusa, Bustar Maitar, menjadi salah satu pembicara dalam sesi “Forests as the Pathway to Prosperity.” Dalam paparannya, Bustar menjelaskan tentang inisiatif EcoNusa yang melibatkan masyarakat sebagai aktor utama dalam pelestarian alam di Papua dan Maluku, melalui dukungan pendanaan dan perluasan akses pasar bagi komoditas masyarakat adat serta ekowisata, untuk mendukung inisiatif ekonomi berkelanjutan.
CEO Yayasan EcoNusa, Bustar Maitar, menjadi salah satu pembicara dalam sesi “Forests as the Pathway to Prosperity.” Dalam paparannya, Bustar menjelaskan tentang inisiatif EcoNusa yang melibatkan masyarakat sebagai aktor utama dalam pelestarian alam di Papua dan Maluku, melalui dukungan pendanaan dan perluasan akses pasar bagi komoditas masyarakat adat serta ekowisata, untuk mendukung inisiatif ekonomi berkelanjutan.
New York Climate Week adalah agenda global yang diadakan setiap tahun bersamaan dengan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA). Acara ini mempertemukan pemimpin pemerintahan, tokoh iklim, inovator, dan pelaku dari berbagai sektor—mulai dari bisnis, politik, teknologi, hingga akademisi dan masyarakat sipil—untuk mempercepat transisi menuju aksi iklim yang lebih ambisius dan efektif.
Teks & Foto: April Sirait