Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

5 Fakta Menarik Tentang Terumbu Karang yang Harus Kamu Tahu!

Bagikan tulisan ini

Hayo, siapa yang masih suka bingung dengan terumbu karang? Spesies ini sebenarnya tumbuhan atau hewan ya? Lalu, sebenarnya apa sih manfaat dari terumbu karang sampai-sampai kita harus terus menjaga dan melestarikannya? Nah, biar gak bingung-bingung lagi, yuk cari tahu fakta-fakta menarik tentang terumbu karang berikut ini!

1. Ternyata, terumbu karang bukan tumbuhan!

Yap, bagi yang selama ini masih bertanya-tanya, sekarang sudah terjawab deh rasa penasarannya! Meskipun sekilas terlihat seperti tumbuhan, tapi terumbu karang sebenarnya merupakan sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga. 

‘Terumbu’ adalah batuan sedimen dari kapur atau kalsium karbonat yang dihasilkan oleh karang. Sementara itu, karang adalah koloni ribuan hewan kecil yang disebut polip yang kemudian menghasilkan kapur. Menariknya, terumbu karang juga adalah habitat bagi berbagai spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme laut.

2. Dapat Mengurangi Emisi Karbon

Nah, ini dia salah satu alasan penting kenapa terumbu karang harus terus dijaga keberadaannya. Biota laut yang satu ini termasuk ke dalam ekosistem karbon biru yang memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida, seperti layaknya pepohonan di daratan.  Di tengah-tengah krisis iklim yang terjadi, peran terumbu karang pun sangat besar dalam usaha mengurangi emisi karbon.

3. Mampu Mencegah Abrasi

Terumbu karang ternyata juga berfungsi sebagai perisai yang melindungi pesisir pantai dari gelombang laut dan badai. Coba bayangkan kalau tidak ada pelindung ini. Laju abrasi ke pantai pun akan meningkat dan dapat mengurangi area pantai, berpotensi merusak tempat tinggal penduduk di daerah pesisir, dan bahkan dapat membahayakan para penduduk.

4. Terumbu Karang di Indonesia: Amazon of the Ocean

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, negara kita juga dikenal sebagai pusat terumbu karang di dunia, lho! Diperkirakan bahwa luas ekosistem terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta ha. 

Di Papua, terdapat wilayah bawah laut yang dikenal dengan sebutan Semenanjung Deborai atau Bird’s Head Peninsula. Lokasi ini diperkirakan memiliki 600 spesies terumbu karang berbeda dan 1.638 spesies ikan terumbu karang, yang menjadikannya sebagai wilayah dengan keanekaragaman terumbu karang paling kaya di dunia. Luar biasa sekali, kan?

5. Keberadaannya Saat Ini Terancam

Ada banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dari terumbu karang. Sayangnya, saat ini keberadaan terumbu karang di Indonesia sedang tidak baik-baik saja! Terumbu karang sangatlah sensitif terhadap perubahan suhu. Suhu lautan yang memanas dapat membuat terumbu karang menjadi cepat memutih karena mengalami stres. Selain karena kenaikan suhu, polusi yang berlebihan juga dapat membuat terumbu karang memutih. 

Saat karang memutih, sebetulnya mereka tidak langsung mati, tapi memang menjadi sangat rentan karena kelaparan. Agar mereka bisa ‘sembuh’ kembali seperti sebelumnya, diperlukan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10-15 tahun. Sementara itu, diprediksi bahwa terdapat lebih dari 50% terumbu karang yang mati dalam 30 tahun terakhir.

Sedih sekali ya kedengarannya kalau keberadaan terumbu karang di dunia ini menjadi terancam. Maka dari itu, penting banget nih bagi kita untuk menjaga keberadaan terumbu karang, seperti dengan tidak membuang sampah ke laut dan tidak mengambil ikan dengan alat yang berbahaya. 

Selain itu, penting juga bagi masyarakat, terutama anak muda untuk semakin mengenal isu seputar laut dan lebih aktif mendorong penerapan kebijakan pengelolaan terumbu karang di Indonesia yang telah dibuat oleh pemerintah.

Bagi kamu yang tertarik, kamu bisa menonton kegiatan Sail to Campus secara online di kanal YouTube EcoNusa TV. Pada kegiatan ini, terdapat diskusi tentang berbagai topik penting dan menarik seputar pengelolaan laut yang tepat, termasuk seputar terumbu karang bersama narasumber terpercaya. Lalu, jangan lupa ikuti Sail to Campus berikutnya, ya!

Berita lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved