Search
Close this search box.

Kenapa Sih Kita Gak Boleh Mengonsumsi Sirip Ikan Hiu?

Bagikan tulisan ini

Pernah gak kamu ke restoran lalu menemukan kalau salah satu menu yang disajikannya adalah sup sirip ikan hiu? Atau justru kamu pernah mengonsumsinya? Kalau ternyata kamu termasuk yang pernah mengonsumsi sirip ikan hiu, jangan lagi ya! Soalnya, agar hidangan tersebut bisa kamu nikmati, proses dibaliknya yang dikenal dengan sebutan shark finning bisa dibilang sangat keji. 

Lalu, kalau kamu pernah dengar mitos yang bilang sirip ikan hiu baik untuk kesehatan, ternyata kenyataannya enggak lho! Sebaliknya, sejumlah penelitian bahkan udah bilang kalau mengkonsumsi sirip ikan hiu bisa berbahaya untuk kesehatan. Waduh, emang bahayanya gimana tuh? Nah, biar kamu gak bingung lagi, kita sekalian bahas secara lengkap aja yuk tentang serba-serbi alasan kita gak boleh lagi mengonsumsi sirip ikan hiu!

Alasan 1 – Proses shark finning dilakukan dengan keji

Sirip-sirip ikan hiu yang dikonsumsi oleh manusia secara umum didapatkan melalui proses shark finning, yaitu aktivitas memotong sirip hiu secara langsung atau hidup-hidup dan membuang kembali hiu tanpa sirip itu ke dalam lautan. Tega banget gak sih? 

Alasan hanya mengambil siripnya tak lain adalah karena nilai ekonomisnya. Dilansir dari situs Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, 1 kg sirip hiu dapat dijual dengan kisaran harga Rp750.000 – Rp2.000.000, sementara bagian lainnya, khususnya daging hanya Rp25.000. Masalahnya adalah hiu tidak dapat bertahan dengan siripnya, sehingga lambat laun mereka pun akan mati. 

Alasan 2 – Populasi hiu yang terus menurun bisa mengganggu keseimbangan ekosistem laut

Karena diburu terus menerus, maka tak heran kalau populasi ikan hiu terus menurun. Menurut Sharks Research Institute, diperkirakan setidaknya ada 73 hingga 100 juta ikan hiu yang mati setiap tahunnya karena diambil siripnya. Dalam daftar yang dibuat oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan dilansir oleh WWF, dari 118 jenis hiu yang ditemukan di Indonesia, seperempat di antaranya termasuk ke dalam kategori terancam punah.

Penangkapan hiu yang dilakukan secara berlebih dapat membawa dampak negatif karena sejumlah jenis hiu berperan sebagai predator puncak dalam rantai makanan di ekosistem laut. Sehingga, keberadaannya pun berguna untuk menjaga keseimbang siklus ekosistem laut. Sebagai predator, ikan hiu hanya akan memangsa ikan-ikan yang sakit, tua, atau lemah. Ini penting untuk mencegah menyebarnya penyakit kepada ikan lain dalam lautan dan juga menjaga agar tidak ada spesies tertentu di perairan menjadi dominan. 

Alasan 3 – Sirip ikan hiu berbahaya untuk kesehatan

Selain proses perburuannya sangat merugikan hiu itu sendiri dan membawa dampak negatif bagi lautan, mengonsumsi sirip ikan hiu ternyata juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Ini karena hiu mengandung kadar merkuri yang tinggi, bahkan tertinggi dibandingkan ikan-ikan lainnya. Kandungan merkuri yang tinggi ini pun dapat memicu banyak penyakit, seperti kardiovaskular, merusak sistem saraf pusat, hingga menurunnya fungsi otak. Gak mau kan terkena penyakit-penyakit ini?

Nah, itu dia 3 alasan kenapa kita sebaiknya nggak lagi mengonsumsi sirip ikan hiu. Hiu punya peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, sementara populasinya terus berkurang. Makanya, penting banget buat kita untuk menjaga keberlangsungan hidup spesies ini dan juga spesies laut lainnya.

Selain nggak lagi mengonsumsi sirip ikan hiu, kita juga bisa melakukannya dengan mendukung upaya perlindungan laut dan seisinya. Kamu bisa melakukannya dengan mempelajari lebih lanjut tentang mereka, berikut kebijakan perlindungannya. Tenang, kamu gak perlu bingung harus mulai dari mana. Langsung aja tonton talk show program Sail to Campus di kanal YouTube EcoNusa untuk cari tahu lebih lanjut tentang berbagai isu laut lainnya langsung dari para ahlinya.

Berita lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved