Yuk Berkenalan dengan 3 Diplomat Lingkungan Muda Asal Indonesia Berikut Ini!

Bagikan tulisan ini

Saat ini, bumi kita sedang tidak baik-baik saja. Ada banyak permasalahan lingkungan yang terjadi, mulai dari kerusakan hutan, banyaknya sampah di laut, polusi udara berlebihan, dan masih banyak lainnya. Melihat semua hal ini terjadi, tentunya kita tidak bisa diam begitu saja karena menjaga kelestarian alam adalah kewajiban setiap orang.

Di Indonesia sendiri, saat ini sudah semakin banyak anak muda yang menaruh perhatian lebih terhadap isu lingkungan. Menariknya, selain melakukan aksi menjaga lingkungan seorang diri, anak-anak muda ini juga telah aktif menjadi diplomat lingkungan dengan menyuarakan pentingnya isu ini ke khalayak luas. Penasaran siapa saja mereka dan apa yang telah mereka lakukan? Yuk, berkenalan dengan 3 aktivis dan diplomat lingkungan muda asal Indonesia berikut ini!

1. Salsabila Khairunnisa 

Sejak tahun 2019, remaja kelahiran tahun 2003 ini telah mendirikan sebuah platform di media sosial bernama Jaga Rimba. Platform ini menjadi wadah bagi orang-orang, khususnya anak muda untuk berdiskusi tentang perlindungan hutan dan masyarakat adat. Sejumlah isu yang mereka suarakan antara lain adalah perjuangan masyarakat adat yang hidup di di hutan Akejira, Maluku Utara dan menentang perubahan status sebagian wilayah Cagar Alam Kamojang dan Papandayan menjadi tempat wisata.

Tak hanya itu, pada tanggal 13 Januari 2020 ia pun menjalankan aksi ‘Mogok Sekolah untuk Hutan’ di depan gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk pertama kalinya. Aksi ini ia lakukan untuk menyuarakan kepeduliannya terhadap berbagai kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini dan mendorong pemerintah untuk menangani permasalahan ini dengan lebih serius. Berkat keseriusannya dalam menyuarakan isu lingkungan, Salsabila Khairunnisa menjadi salah satu perempuan Indonesia yang masuk dalam daftar BBC 100 Women, yang berisi 100 perempuan berpengaruh dan inspiratif dari seluruh dunia. 

2. Swietenia Puspa Lestari 

Karena hobi menyelamnya, Swietenia Puspa Lestari pun menyadari bahwa terdapat banyak sampah di lautan Indonesia. Ia menganggap hal ini sebagai permasalahan serius dan akhirnya mulai mendirikan Divers Clean Actions, sebuah organisasi dan komunitas sosial yang berfokus pada penanganan sampah laut. Ketika organisasi ini dibentuk pada Februari 2016, Tenia masih menjalani perannya sebagai mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Hingga saat ini, Divers Clean Actions masih terus aktif menyelenggarakan berbagai macam program demi melestarikan lautan Indonesia. Mulai dari aksi bersih-bersih pantai dan laut, melakukan edukasi kepada masyarakat pesisir untuk tidak lagi membuang sampah ke laut, mengampanyekan pengurangan sedotan plastik sekali pakai, hingga melakukan kegiatan riset seputar sampah laut. Aksi dan kegigihan Tenia untuk melestarikan laut pun telah diakui oleh banyak pihak. Pada tahun 2019, ia menjadi salah satu orang yang masuk ke dalam daftar Top 100 BBC Influential and Inspiring Woman dan pada tahun 2020, ia juga masuk ke dalam daftar Forbes 30 Under 30 Social Entrepreneur Asia.

3. Olyvia Jasso

Olyvia Jasso atau yang biasa dipanggil Olyv, adalah seorang anak muda inspiratif yang lahir dan tumbuh besar di Ambon, Maluku. Karena sejak kecil hidup di dekat pantai dan laut, ia pun merasa memiliki kewajiban untuk selalu menjaga kelestarian alam. Melihat ada banyak orang yang mengotori lingkungan sekitarnya, Olyv merasa marah dan menjadi tergerak untuk melakukan tindakan nyata, yaitu rajin melakukan aksi memunguti sampah di pantai dan laut. Keresahannya ini semakin menjadi-jadi pada bulan Juli 2019 ketika pada saat itu ia pergi ke suatu tempat wisata alam baru di Ambon dan mendapati ada banyaknya sampah berserakan karena dikunjungi banyak orang.

Melihat hal ini, ia mulai membentuk kelompok The Mulung yang aktif mengajak anak-anak muda Ambon dari berbagai latar belakang untuk ikut aksi memunguti sampah bersama dirinya. Pada awalnya, langkah Olyv ini sempat dipertanyakan keluarganya yang merasa untuk apa ia repot-repot mengurusi sampah di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa. Tapi, kepedulian dan kecintaannya terhadap alam membuatnya tetap teguh menjalani aksi bersih-bersih bersama The Mulung hingga saat ini.

Luar biasa sekali ya ketiga anak muda Indonesia ini! Karena kepedulian mereka terhadap lingkungan, mereka pun dengan semangat melakukan tindakan nyata untuk membantu menyelesaikan permasalahan lingkungan di sekitar mereka. Tak cukup sampai di situ, mereka juga telah menjadi diplomat lingkungan yang secara aktif mengajak banyak orang untuk turut melakukan aksi nyata melestarikan lingkungan bersama mereka.

Yuk, ikuti jejak mereka dengan menjadi seorang diplomat lingkungan! Kalau masih bingung harus mulai dari mana, kamu bisa mengikuti program School of Eco Diplomacy yang telah diadakan Yayasan EcoNusa sejak tahun 2018. Melalui program ini, kamu akan mendapatkan serangkaian pelatihan terkait berbagai isu lingkungan. Terus pantau website dan media sosial EcoNusa ya untuk informasi School of Eco Diplomacy berikutnya!

Berita lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved