Kaimana baru-baru ini menjadi tuan rumah sebuah kegiatan yang penuh semangat dan harapan, yakni Retret Lingkungan. Diadakan pada 21 September 2024, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda. Melalui retret ini, para peserta diajak untuk merasakan dan memahami pentingnya menjaga keberlangsungan bumi, serta berkontribusi terhadap solusi untuk masalah lingkungan yang semakin mendesak.
Mengadopsi Konsep Retret untuk Lingkungan
Retret adalah kegiatan mengundurkan diri, menyepi, menjauhkan diri dari kehidupan sehari hari. Umumnya aktivitas ini dilakukan untuk alasan yang berhubungan dengan kebutuhan spiritual, menghindari stress, menjaga kesehatan, bagian dari gaya hidup ataupun hal-hal sosial atau ekologis lainnya.
Baca Juga: Perubahan Iklim dan Tantangan Mewujudkan Kaimana Nol Sampah
Konsep tersebut diadopsi oleh EcoNusa untuk tujuan ekologis, bermaksud membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan menuju Aksi Muda Jaga Iklim 2024 dan dihadiri oleh 20 peserta dari berbagai sekolah dan komunitas, yakni SMK 2 Kaimana, Persekutuan Pemuda GPI Rehobot, SMA Yapis Kaimana, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA), RRI, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Barisan Muda Saireri. Dipandu oleh Ibu Miskia Fidmatan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kaimana yang juga seorang aktivis lingkungan, acara ini mengajak peserta untuk lebih peduli terhadap isu-isu ekologis.
Meningkatkan Kesadaran akan Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan isu global yang semakin mendesak dan berdampak signifikan pada kehidupan manusia dan ekosistem. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya kolektif dari berbagai pihak, termasuk melibatkan masyarakat secara langsung. Retret ini memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:
1. Kesadaran perubahan iklim: generasi muda kini semakin menyadari dampak perubahan iklim, seperti cuaca ekstrem dan naiknya permukaan air laut.
2. Peran aktif muda-mudi: mereka adalah penerus yang akan menghadapi tantangan lingkungan di masa depan, sehingga penting untuk melibatkan mereka dalam upaya pelestarian.
3. Pendidikan lingkungan: melalui retret ini, peserta diajarkan pengetahuan dan keterampilan untuk berkontribusi menjaga lingkungan.
4. Aksi nyata: Kegiatan ini juga mendorong tindakan nyata, seperti membersihkan lingkungan dan menanam pohon.
Observasi dan Pemetaan Masalah
Kegiatan dimulai dengan kunjungan ke pasar ikan dan Tempat Pembuangan Akhir Senja, di mana peserta menyaksikan langsung permasalahan sampah, terutama plastik. Laporan dari petugas menyebutkan bahwa Kaimana menghasilkan sekitar 12 ton sampah per hari, meningkat dari sebelumnya 11 ton.
Baca Juga: Upaya Penanganan Sampah Plastik di Maluku dan Tanah Papua
Peserta melakukan diskusi untuk memetakan masalah yang dihadapi, membahas penyebab dan dampak dari perubahan iklim. Mereka mengidentifikasi isu-isu utama seperti emisi gas rumah kaca dan deforestasi, yang semuanya berkontribusi pada perubahan iklim.
Refleksi dan Harapan
Sebagai penutup, sesi refleksi dilakukan di mana peserta diajak untuk merenungkan dampak kerusakan lingkungan. Dengan teknik perenungan, mereka diajak untuk lebih mendalami tanggung jawab mereka terhadap bumi.
Harapan untuk menjadikan Kaimana dan Indonesia sebagai tempat yang lebih baik masih ada. Generasi muda yang berpartisipasi dalam kegiatan ini diharapkan menjadi agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh, mereka diharapkan dapat mendorong kesadaran dan aksi nyata untuk mitigasi perubahan iklim.
Melalui Retret Lingkungan, generasi muda Kaimana menunjukkan bahwa cinta terhadap bumi bukan hanya mungkin, tetapi juga sangat diperlukan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.