Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menyimpan potensi yang sangat besar. Seluas dua pertiga wilayah Indonesia merupakan lautan dengan daratan 1,9 juta km2. Keragaman landscape dan seascape berdampak pada tingginya biodiversitas yang dimiliki Indonesia. Dalam konteks global, Indonesia memiliki peran strategis dalam menjaga kesehatan lautan dunia. Pulau-pulau kecil dan wilayah pesisirnya berkontribusi pada keseimbangan ekologis yang penting untuk kehidupan laut. 

Dengan adanya perubahan iklim dan peningkatan aktivitas manusia, tekanan terhadap ekosistem ini semakin meningkat. Oleh karena itu, kebijakan pengelolaan yang bijaksana dan partisipasi aktif masyarakat lokal menjadi kunci dalam menjaga warisan alam ini untuk generasi yang akan datang. Pengakuan terhadap pulau-pulau kecil dan upaya konservasi yang dilakukan tidak hanya penting untuk Indonesia, tetapi juga memberikan contoh bagi negara-negara lain dalam mengelola sumber daya alam mereka. Kerja sama internasional, penelitian ilmiah, dan pertukaran pengetahuan adalah beberapa cara yang dapat mendukung upaya ini. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya menjaga kekayaan alamnya, tetapi juga berkontribusi pada upaya global dalam menjaga keberlanjutan planet kita. 

Laporan Penelitian “Perlindungan Pulau-Pulau Kecil dari Tekanan Pembangunan dan Krisis Iklim” merupakan riset kolaboratif antara Yayasan EcoNusa dengan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB. Riset kolaboratif ini mengidentifikasi kerentanan pulau kecil yang dihadapi di Pulau Sangihe, Sulawesi Utara dan Pulau Kodingareng, Sulawesi Selatan. Riset ini dilakukan sebagai salah satu upaya merumuskan kebijakan yang lebih berkelanjutan dan adil terkait eksploitasi di pulau-pulau kecil, serta menghormati hak-hak komunitas lokal dan melindungi lingkungan. 

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pulau kecil merupakan ekosistem rentan terhadap ancaman perubahan iklim dan tekanan pembangunan. Tekanan pembangunan yang terjadi di pulau kecil meliputi aktivitas pertambangan, industri pariwisata, maupun industri ekstraktif lainnya. Eksploitasi berlebihan terhadap pulau kecil menyebabkan rapuhnya ekosistem dan habitat pesisir, serta meningkatkan ketidakpastian hidup masyarakat lokal. Penurunan kualitas lingkungan akan berdampak pada berkurangnya sumber pendapatan dan memicu konflik kepentingan antara perusahaan industri dan masyarakat lokal. 

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved