Setelah lebih dari empat dekade, yakni tahun 1972, akhirnya pendidikan adat di wilayah Malamoi, secara khusus sub suku Moi Salkma dan Klabra kembali digelar pada tahun 2023. Bertempat di Kampung Saluk, Distrik Wemak, pendidikan adat dilaksanakan di dalam hutan belantara selama lebih dari dua tahun lamanya (2 tahun, 4 bulan, 13 hari). Pembukaan pendidikan adat dilakukan pada tahun 2021 lalu dan ditutup pada 16 November 2023. Pendidikan adat diikuti oleh berbagai usia, mulai dari usia belasan hingga puluhan. Peserta berjumlah 203 orang dengan dosen pengajar berjumlah 30 orang dan berasal dari tujuh distrik yaitu Distrik Sayosa, Sayosa Timur, Konhir, Klawak di kabupaten Sorong dan distrik Wemak, Salkma, Fkour di kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat Daya.
Pendidikan adat merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh tua adat yang disebut sebagai dosen (bahasa moi disebut “tiligi”) kepada seluruh murid. Pembelajaran dilakukan secara khusus untuk mempertahankan tradisi dan adat istiadat setempat. Budaya dan tradisi tersebut berkaitan tentang obat-obatan tradisional, metode pengobatan, batas-batas wilayah adat yang diketahui melalui silsilah dan berbagai budaya yang diturunkan oleh leluhur. Masyarakat Adat tidak hanya memandang alam sebatas sumberdaya. Namun lebih jauh lagi, alam dan wilayah adatnya merupakan identitas mereka.
Dalam pelaksanaan tersebut, turut hadir mendampingi yaitu istri dan ibu dari masing-masing siswa pendidikan adat. Kegiatan wisuda pendidikan adat dihadiri oleh perwakilan Dirjen Kebudayaan, Pemda Kabupaten Sorong, DPRD Kabupaten Sorong, LMA Malamoi, Dewan Adat Malamoi, AMAN Sorong Raya, Econusa, TNI dan Polri, dan masyarakat dari ke-7 Distrik peserta pendidikan adat. Total masyarakat yang hadir kurang lebih 1000-an orang.