Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

FAQ Defending Paradise

Defending Paradise adalah kampanye pelestarian hutan hujan tropis di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku sebagai habitat burung cenderawasih. Kampanye ini ditandai dengan #DefendingParadise di sosial media.

Kampanye ini hasil kolaborasi Yayasan EcoNusa dengan Cornell Lab of Ornithology, Universitas Cornell yang sejak lama telah melakukan penelitian dan pendokumentasi burung cenderawasih (birds-of-paradise) di habitat aslinya termasuk di hutan-hutan Papua dan Maluku.

Kampanye ini melibatkan Ed Scholes, ornithologist (ahli burung) dari Cornell Lab of Ornithology dan Tim Laman, videografer dan fotografer alam liar 

yang terlibat dalam Birds-of-Paradise Project, yaitu penelitian dan pendokumentasian cenderawasih oleh Cornell Lab of Ornithology sejak 2004. 

Cenderawasih adalah burung ikonik yang menjadi ciri khas dan salah satu hewan endemik yang hanya hidup di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku. Cenderawasih juga memiliki kaitan yang erat dengan budaya masyarakat adat.

Cenderawasih menjadi penanda bahwa hutan hujan tropis di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku yang merupakan hutan dengan tutupan terbesar di Indonesia masih dalam keadaan sehat dan baik. Kehidupan cenderawasih dan keberlangsungan hutan saling bergantung satu sama lain. 

Tanpa hutan, tak akan ada cenderawasih. Sebaliknya, tanpa cenderawasih, hutan kehilangan elemen penting yang berfungsi membantu tumbuh berkembangnya pohon-pohon di dalam hutan. Tanpa cenderawasih, masyarakat adat kehilangan budaya yang berkaitan dengan cenderawasih. Tanpa hutan, sumber kehidupan turut terancam. 

Sayangnya, saat ini beberapa jenis spesies cenderawasih terancam punah. Ancaman terbesarnya adalah deforestasi karena alih fungsi lahan dan hilangnya tutupan hutan yang menjadi habitatnya. 4 dari 28 cenderawasih di Indonesia masuk dalam daftar Near Threatened IUCN Red List. 3 di antaranya adalah cenderawasih endemik  yang hanya bisa ditemukan di wilayah tertentu di Tanah Papua, yakni Cenderawasih Paruh Sabit Paruh Putih, Cenderawasih Botak, dan Cenderawasih Merah. 

Kampanye ini perlu disuarakan dan didukung semua pihak untuk turut menyerukan pelestarian hutan hujan tropis di Papua dan Maluku yang merupakan salah satu tutupan hutan terbesar di dunia. Hutan-hutan ini perlahan kini sedang mengalami kehilangan tutupan pohon akibat alih fungsi lahan dan pembangunan. Dalam rentang tahun 2009-2018, deforestasi di Tanah Papua mencapai lebih dari 353.000 hektar, dan hutan di Kepulauan Maluku berkurang lebih dari 151.000 hektar. Padahal hutan-hutan ini tak hanya menjadi sumber kehidupan dan menjadi rumah bagi beragam kekayaan hayati yang tinggi termasuk Cenderawasih, melainkan juga berkontribusi menyimpan karbon dan menjaga kestabilan iklim bumi. 

Harapannya, kampanye ini akan didengar oleh para pemangku kepentingan dan dijadikan pertimbangan untuk membuat kebijakan-kebijakan yang berkelanjutan sehingga kehilangan hutan akibat alih fungsi lahan karena pembangunan dan industri dapat dicegah. 

Kampanye ini tidak mengadakan pengumpulan dana atau fundraising. Kampanye ini mengumpulkan suara pesan dukungan bagi pelestarian hutan hujan tropis di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku melalui landing page econusa.id/id/defendingparadise

Catatan: Kami telah berhenti mengumpulkan pesan dukungan semenjak pertengahan 2022.

  • Kampanye ini telah dimulai sejak Maret 2021 bertepatan dengan Hari Hutan Internasional dan akan terus berlangsung selama 2021. 
  • Defending Paradise akan menayangkan Video Series yang bercerita tentang hubungan manusia, hutan, dan cenderawasih dalam 3 episode berdurasi 5-7 menit.
  • Pada Hari Bumi April 2021, grup musik Slank mendedikasikan lagu  Seleksi Alam untuk kampanye Defending Paradise.
  • Aktivasi kampanye lain di kanal digital ditandai dengan tagar #DefendingParadise
  • Kampanye ini akan turut menyuarakan pentingnya pelestarian hutan hujan tropis di Papua dan Maluku seiring dengan diadakannya UN Climate Change Conference ke 26 (COP 26) pada 1-12 November 2021.

Video series akan ditayangkan melalui landing page econusa.id/id/defendingparadise dan Youtube EcoNusa TV pada bulan September, Oktober, dan November 2021.

Defending Paradise mengajak semua lapisan masyarakat dan pemeduli lingkungan hidup untuk memberikan pesan dukungan terhadap pelestarian hutan hujan tropis Papua dan Maluku sebagai habitat cenderawasih melalui landing page econusa.id/id/defendingparadise

Kunjungi landing page econusa.id/id/defendingparadise untuk mengakses segala informasi mengenai kampanye #DefendingParadise. Kampanye ini juga dipublikasikan di semua kanal sosial media EcoNusa dan Birds-of-Paradise Project. 

Kunjungi landing page econusa.id/id/defendingparadise atau bit.ly/defendingparadise. 

Klik button Dukung #DefendingParadise

Isi data diri dan pesan dukunganmu

Klik Submit

Catatan: Kami telah berhenti mengumpulkan pesan dukungan sejak pertengahan 2022.

Pesan dukunganmu akan di-review oleh tim #DefendingParadise. Pesan dukungan tidak boleh memuat unsur SARA dan ujaran kebencian. Jika pesan dukunganmu telah memenuhi syarat, maka pesan dukunganmu akan tampil di halaman dukungan komunitas Defending Paradise. 

Yayasan EcoNusa merahasiakan dan menjaga privasi setiap data yang masuk. Data tidak akan disebarluaskan dan hanya akan digunakan untuk mengirimkan informasi terkait kampanye #DefendingParadise melalui e-mail. 

Selain video series, kampanye #DefendingParadise juga mengadakan webinar dan talkshow bersama para ahli di bidangnya, games dan kuis melalui sosial media EcoNusa, serta kompetisi tarian cenderawasih. Ikuti informasi melalui sosial media Instagram @econusa.id, FB @econusa.id, Tiktok @econusa.id, dan Twitter @econusa_id, serta Instagram dan FB @birdsofparadiseproject

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved