Publikasi

Laporan Pengelolaan Laut Berbasis Masyarakat

Indonesia dikenal sebagai segitiga terumbu karang dunia dan memiliki keanekaragaman hayati (biodiversitas) yang sangat tinggi. Negara tropis ini menjadi rumah bagi lebih dari 3.000 spesies ikan dan 600 jenis terumbu karang. Namun sayangnya, kekayaan biodiversitas Indonesia harus mengalami tekanan dan ancaman akibat beragam aktivitas destruktif yang berpotensi merusak sumber daya alam.

Berbagai kebijakan yang dihadirkan pemerintah hanya berpusat pada eksploitasi sumber daya alam untuk mendorong pertumbuhan perekonomian negara, sehingga kerap mengabaikan daya dukung ekosistem laut dan praktik tata kelola ruang pesisir dan laut yang berkelanjutan. Karakter pendekatan terpusat ini umumnya tidak memberikan ruang bagi masyarakat untuk menggunakan pengetahuan lokal (kearifan lokal) untuk mengelola sumber daya. Akibat kebijakan tersebut, kelestarian sumber daya alam secara jangka panjang diabaikan hanya untuk mengejar capaian “pendapatan negara”. Sementara keberlanjutan stok ikan dan capaian jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat pesisir tak lagi jadi pertimbangan. Hal itu pada akhirnya menempatkan ekosistem laut dalam ancaman risiko tinggi, serta berdampak pada masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada penangkapan ikan harus menghadapi kerusakan lingkungan serta penurunan hasil tangkapan.

EcoNusa Foundation mendukung pelaksanaan riset kolaboratif bersama Universitas Papua dan IPB University untuk mengangkat model pengelolaan berbasis masyarakat (sasi) yang terbukti efektif. Melalui inisiatif ini, kami bermaksud mendorong transformasi model pengelolaan sumber daya berkelanjutan dan meningkatkan partisipatif masyarakat dalam pengelolaan sumber daya. Hasil kajian ini diarahkan dapat mendorong kebijakan dan program pemerintah menuju tata kelola dan regulasi ke arah yang lebih partisipatif, berkelanjutan, relevan, dan inovatif.

Publikasi Lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved