Senin, 16 Maret 2020
Gedung Auditorium Prof A. Amiruddin, Universitas Hasanuddin
Sail to Campus Makassar: Membangun Ketahanan Pangan Melalui Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan akan ditunda untuk sementara untuk menjaga penyebaran virus COVID-19
Sulawesi Selatan merupakan salah satu produsen ikan di Indonesia dengan produksi perikanan sebesar 3,9 juta ton pada tahun 2016. Sulawesi Selatan juga merupakan provinsi dengan tingkat konsumsi ikan tertinggi di Indonesia yang mencapai angka 46.5 kg per kapita per tahun. Hal ini dikarenakan social budaya Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai pelaut dan nelayan ulung serta daerah Taman Nasional Taka Bonerate yang terkenal dengan keindahan baharinya.
Kota Makassar sebagai Ibu kota propinsi mempunya lebih dari 5 kampus besar yang mempunyai daya tarik dari para anak muda khususnya di Indonesia tengah dan timur untuk menimba ilmu. Secara spesifik di beberapa universitas di Kota Makassar memiliki fakultas yang terkait langsung dengan ilmu kelautan dan perikanan. Seperti Universitas Hasanuddin, Universitas Muslim Indonesia, dan Universitas Muhammadiyah Makassar. Selain itu juga banyak juga komunitas cinta lingkungan dan organisasi masyarakat sipil yang bekerja di sektor kelautan dan perikanan.
Akan tetapi ancaman dan tekanan terhadap ekosistem laut dan perikanan masih terus terjadi. Seperti praktik penangkapan ikan yang ilegal seperti menggunakan bom, perusakan karang, alih fungsi pesisir dengan menghilangkan mangrove serta ancaman sampah plastik.
EcoNusa bersama Pandu Laut Nusantara memandang bahwa Kota Makassar pada khususnya menjadi salah satu tempat yang ideal untuk menyelenggarakan rangkaian kegiatan Sail to Campus. Selain itu Pandu Laut Nusantara telah mempunyai sejumlah volunteer di Kota Makassar dan hal ini merupakan modal yang baik untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan Pandu Laut Nusantara guna mengkampanyekan tagline #LautSehatMasaDepanBangsa.
