Peserta STS Kelas Pertanian membangun bersama Rumah Produksi Bibit Tanaman Pangan dan Tahunan. Di belakang Rumah Bibit, tampak Rumah Produksi Pupuk yang juga dibangun pada saat yang bersamaan oleh peserta. (Yayasan EcoNusa/Carmelita Mamonto)
Mengolah tanah untuk dimasukkan dalam polybag. Tanah subur dicampur dengan hasil pembakaran serbuk kayu dan limbah kotoran kelelawar yang banyak terdapat di kampung Sisir II, lokasi pelaksanaan STS. (Yayasan EcoNusa/Carmelita Mamonto)
Peserta kelas pertanian mencincang bonggol pisang sebagai salah satu bahan untuk membuat MOL (Mikro Organisme Lokal). MOL adalah bakteri yang berfungsi untuk mempercepat penguraian bahan-bahan organik. (Yayasan EcoNusa/Carmelita Mamonto)
Peserta dari Kelas Pengering sedang mengelas dan gerinda besi untuk membuat Kubah Pengering (Renewable Solar Dryer Dome). (Yayasan EcoNusa/Carmelita Mamonto)
Para peserta Kelas Pertanian sedang mengamati bibit tanaman di polybag Rumah Bibit yang sudah mulai bertumbuh. Mereka menyiram tanaman, menambahkan hasil bakaran serbuk kayu dalam polybag dan memeriksa kalau-kalau ada hama atau serangga. (Yayasan EcoNusa/Carmelita Mamonto)
Para peserta STS berfoto bersama di depan Kubah Pengering Serbaguna (Renewable Solar Dryer Dome) yang menggunakan energi terbarukan (matahari dan briket arang tempurung). (Yayasan EcoNusa/Carmelita Mamonto)
Proses pemasangan polycarbonate pada besi di Kubah Pengering. Tampak Peserta kelas Pengering sedang memasang bor pada polycarbonate dan besi-besi yang sudah dirakit sebelumnya. (Yayasan EcoNusa/Carmelita Mamonto)