Search
Close this search box.
EcoStory

“Kegiatan seperti ini belum pernah ada di Kampung Arefi Timur”

Bagikan Tulisan
Daun bobo diserahkan kepada Masyarakat Arefi untuk dibuat menjadi atap dan dinding homestay yang rusak akibat pandemi. Dok. Econusa 

Setelah perjalanan 6 jam dari Sorong dengan Kurabesi, tim EcoNusa Covid-19 Response Raja Ampat akhirnya tiba di perhentian pertama, yaitu Kampung Arefi Timur di Distrik Batanta Utara, Kabupaten Raja Ampat. Batanta Utara awalnya hanya terdiri dari satu kampung yang bernama Arefi. Dalam perkembangannya, Kampung Arefi kemudian dipecah menjadi Kampung Arefi Timur dan Arefi Selatan. 

Di Arefi Timur, tim penyuluh pertanian mulai menyiapkan bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat. Bantuan berupa 13 kemasan pupuk organik, 5 bungkus pupuk karung, 2 botol pupuk cair, beragam benih sayuran, alat pertanian seperti cangkul, sprayer, gunting tanaman, sepatu bot, caping atau topi petani, polybag dan gerobak sorong masing-masing 10 unit.  10 cangkul, 10 sprayer, 10 gunting tanaman, 10 sepatu bot, 10 caping/topi petani, 10), polybag (10 pak), gerobak sorong (10 unit), serta masker kain (250 potong). Sementara itu, tim kesehatan akan menyerahkan bantuan 20 baju hazmat, 250 masker kain, 13 kotak masker medis, 11 bungkus face shield dan 3 kotak sarung tangan. 

Pandemi ini membuat kunjungan wisatawan sama sekali tidak ada. Banyak homestay di kampung-kampung di Raja Ampat yang rusak dan tak terawat karena  tak pernah ditempati dan diperbaiki. Untuk membantu masyarakat mengurai permasalahan homestay yang rusak tak terawat selama pandemi, EcoNusa berinisiatif memberdayakan masyarakat Arefi Timur untuk membuat atap dan dinding dari daun bobo (daun nipah) dengan memberikan 1.000 unit daun bobo. Dari 1.000 atap itu, 200 di antaranya dimanfaatkan oleh penginapan-penginapan di Arefi Timur untuk memperbaiki homestay mereka. Sementara 800 atap sisanya dibagikan ke beberapa wilayah di Raja Ampat melalui Asosiasi Homestay Raja Ampat.

Ketika tim EcoNusa Covid-19 Response tiba pada pukul 08.30 WIT di Arefi Timur, masyarakat sudah berkumpul di bawah pohon ketapang di sebelah kantor kampung dengan menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat yang datang tak hanya dari Arefi Timur saja, melainkan juga dari kampung sebelah, yakni Arefi Selatan. Mereka bersiap mengikuti penyuluhan kesehatan dari tim medis yang datang bersama EcoNusa. Pemerintah Kampung Arefi Timur, diwakili oleh Fraim Dimara sebagai Wakil Ketua Badan Musyawarah Kampung, menyambut kedatangan tim EcoNusa dengan penuh sukacita. 

Baca juga: EcoNusa Covid-19 Response Merespon Dampak Covid-19 di Raja Ampat

Berbagi informasi pencegahan Covid-19

Anggota tim medis, dr. Lalu Rahmat Yuanda Aji atau yang kerap dipanggil dokter Nanda dan Destyana, relawan perawat, menjelaskan tentang Covid-19 serta pentingnya menjaga kebersihan diri dalam situasi pandemi. Cara mencuci tangan dan alasan menggunakan masker dipaparkan secara sederhana agar mudah diterima oleh seluruh masyarakat Arefi Timur.

Antusiasme warga tercermin dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan seputar Covid-19 ini. Ada dua yang paling menarik. Pertama, ada yang bertanya soal kebenaran informasi bahwa berjemur di bawah matahari adalah anti-corona alami. Kedua, ada yang menanyakan apakah Covid-19 adalah penyakit dari Rusia. Semua pertanyaan masyarakat pun dijawab secara jelas dan logis oleh Dokter Nanda.

“Kegiatan seperti ini belum pernah ada di Kampung Arefi Timur. Kami mendapat informasi tentang bahaya Covid-19 hanya dari berita-berita dan pemberitahuan yang kami terima ketika sedang berkunjung ke Sorong,” kata Verson Rumbewas, salah seorang warga yang ikut serta dalam penyuluhan kesehatan. Ia menambahkan, penjelasan rinci yang mereka terima terkait virus dan penyakit ini masih minim sekali.

Usai penyuluhan kesehatan, EcoNusa menggelar pemeriksaan kesehatan secara gratis. Kantor pemerintah kampung disulap menjadi klinik kesehatan dan apotek. Berdasarkan keterangan Dokter Nanda, masyarakat Arefi dominan terkena low back pain (LBP) atau sakit punggung akibat sering membawa beban terlalu berat. Selain itu, banyak juga yang terkena ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) akibat sering menghirup asap kayu bakar. 

Masyarakat di Arefi Timur dan Arefi Selatan mengikuti pemeriksaan gratis dari Tim Relawan Medis EcoNusa Covid-19 Response. Dok. EcoNusa.

“ISPA dan Covid-19 sempat membingungkan masyarakat sebab gejala keduanya serupa. Namun, sosialisasi terus-menerus yang diupayakan oleh pihak puskesmas membuat masyarakat mulai memahami dan waspada,” ungkap Maikel Rumaseb, mantri Puskesmas Yensawai yang juga sering mengobati masyarakat Arefi Timur. 

Di Arefi Timur sendiri, memang ada petugas kesehatan. Namun, jika ada masyarakat yang sakit dan membutuhkan penanganan serius, mereka harus menuju ke Puskesmas Yensawai yang berjarak 30 menit ditempuh dengan boat. Sedangkan di Puskesmas Yensawai, tidak ada dokter yang melayani kesehatan masyarakat, melainkan hanya mantri dan petugas kesehatan.

Mendorong pertanian organik

Sementara itu, Jemima Desi Wamna dan Utreks Hembring, tim relawan pertanian bertukar informasi tentang macam-macam teknik bertani dengan masyarakat Arefi Timur. 

Pada dasarnya, Masyarakat Arefi Timur sudah menerapkan pertanian organik. Selama ini mereka menanam tanpa menggunakan pupuk dan bahan kimia buatan lainnya. Hanya saja, metode yang diterapkan, dari mulai pembibitan sampai pemanenan, belum terstruktur.

Di Arefi Timur, yang dihuni 249 jiwa (88 kepala keluarga), hampir semuanya hidup dengan berkebun. Semenjak Covid-19 datang dan menghentikan aktivitas pariwisata, mereka semakin giat berkebun untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

“Parang yang tumpul diasah kembali untuk berkebun,” ujar Fraim Dimara.

Tim EcoNusa berharap, bantuan yang diberikan kepada masyarakat akan menjadi bekal ketahanan pangan selama masyarakat tidak bisa memperoleh penghasilan dari sektor pariwisata selama pandemi.

Bantuan peralatan pertanian untuk mendukung kegiatan berkebun masyarakat Raja Ampat. Dok. EcoNusa

“Semoga peralatan pertanian ini bisa dipakai dengan rasa sayang sehingga apa yang ditanam bisa membahagiakan bapak-ibu semua,” ungkap Matheos Yacobus Rayar, perwakilan tim EcoNusa saat menyerahkan bantuan kepada masyarakat di Arefi Timur 

Sementara itu, saat penyuluhan pertanian sedang berlangsung di Arefi Timur, perwakilan EcoNusa Covid-19 Response, Cory Adriani Kapa dan Samuel Wospakrik, berangkat ke Pulau Yensawai untuk menyerahkan bantuan berupa 20 baju hazmat, 13 kotak  masker medis, 11 bungkus face shield dan 3 kotak sarung tangan kepada perwakilan Puskesmas Yensawai. Bantuan tersebut diterima oleh Mantri Maikel Rumaseb. Sementara di Arefi Timur sendiri, bantuan peralatan medis dan alat pertanian juga diserahkan kepada perwakilan Kampung Arefi Timur dan Arefi Selatan.

Setelah seharian di Kampung Arefi, tim EcoNusa melanjutkan misinya. Menjelang sore,  Kurabesi berlayar kembali menuju Pulau Urbinasopen.

Editor: Leo Wahyudi 

EcoBlogs Lainnya

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved