Search
Close this search box.

Sail to Campus

0
Total Alumni

Laut bercerita persoalannya, pemuda menyelami solusinya

Lautan Indonesia memiliki luas sebesar 3.2 juta kilometer persegi atau mencakup 62 persen dari total wilayah Indonesia, dengan garis pantai sepanjang 81 ribu kilometer. Begitu luasnya lautan kita, sehingga potensi yang terkandung di dalamnya pun demikian besar. Namun begitu, lautan Indonesia juga memiliki beragam masalah yang berpotensi mengancam kelestariannya. Laut kita sedang tak baik-baik saja.

Polusi; praktik penangkapan ikan ilegal, berlebihan, dan merusak; pencemaran sampah plastik dan limbah rumah tangga; alih fungsi pesisir; penebangan mangrove; sampai serbuan wisatawan yang tak bertanggung jawab adalah beberapa problem nyata yang menimpa lautan Indonesia. Kerusakan ekosistem bukan hanya membuat panorama laut dan pantai tak sedap dipandang mata, tetapi juga membahayakan makhluk hidup di dalamnya dan merugikan masyarakat yang menjadikan laut sebagai sumber mata pencaharian.

Berbekal semangat untuk menyelamatkan lautan, program Sail to Campus berupaya mengajak kaum muda dari kalangan mahasiswa untuk mendukung penguatan kebijakan dalam mewujudkan laut sehat lewat praktik-praktik berkelanjutan. Sail to Campus mengangkat bermacam topik menarik dan penting tentang pengelolaan laut yang tepat bersama narasumber terpercaya dan kompeten dari kalangan pemangku kebijakan, lembaga non-pemerintah, hingga mahasiswa. Dikemas dalam format diskusi daring yang santai dan berbobot, Sail to Campus merupakan ajang pembelajaran bagi kaum muda untuk mengenal lebih dekat laut Indonesia dan aksi-aksi yang dibutuhkan untuk merawatnya.

Program Sail to Campus telah berlabuh di 10 kampus di berbagai daerah di Indonesia dan akan terus berlayar untuk mengajak pemuda membela lautan nusantara.

Video Terkini

Deskripsi

Hampir seluruh wilayah di Papua Barat terletak di pesisir dan pulau-pulau kecil. Secara geografis, wilayah ini menjadi basis sumber daya lokal bagi industri perikanan. Agar sumber daya tersebut tetap terjaga, gerakan-gerakan diplomatis oleh kaum muda menjadi kebutuhan penting untuk tujuan perlindungan dan keberlanjutannya. Pada Mei 2021, 18 pemuda mengikuti rangkaian kegiatan School of Eco Diplomacy (SED) di Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat, selama 5 hari. Dalam kegiatan ini, mereka menyelami kearifan Tanah Papua yang melihat hutan, laut dan manusia sebagai hubungan yang erat.

Copyright ©2023.
EcoNusa Foundation
All Rights Reserved